Demi kemaslahatan masyarakat, kota kabupaten mesti dibangun dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan dan keramahan.Â
Salah satu yang mesti diperhatikan adalah adanya ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik  yang merupakan salah satu dari elemen perkotaan yang memiliki peranan penting sebagai pusat interaksi dan komunikasi bagi masyarakat baik formal maupun informal, individu, maupun kelompok.  Juga sebagai penyuplai udara segar kota.
Taman kota adalah salah satu jenis ruang terbuka hijau publik. Taman kota sebagai ruang terbuka hijau publik adalah tempat terjadi komunikasi publik. Ruang publik perkotaan dikatakan memenuhi kualitas apabila mencapai kelayakan terhadap kriteria: pelayanan pengguna, tingkat aktivitas, tingkat kebermaknaan dan kemudahan akses.
Kebutuhan akan adanya taman kota sangat penting bagi warga karena menjadi tempat yang baik untuk meredahkan ketegangan karena aktivitas, sebagai tempat untuk melepas penat masyarakat desa yang sedang melaksanakan kegiatan adminitratif di kota, atau menjadi tujuan untuk jalan-jalan atau refresing keluarga, berjumpa dengan pasangan atau calon pacar, tempat untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah. tempat yang panten bagi forum aspirasi berupa seni pementasan, seni pertunjukan juga acara musik dan wisata kuliner.
Keterasingan membuat orang butuh akan ruang pergaulan yang ramah, baik itu pergaulan politik, pergaulan budaya dan pergaulan ekonomi, sosial dan  lainnya.
Di perkotaan ruang publik secara fisik dapat berupa cafe, restaurant, alun-alun, balai,  aula dan taman-taman  yang memungkinan masyarakat bertemu dan berinteraksi. Namun di kota kabupaten yang belum cukup maju dan ramai taman kota sangat dibutuhkan untuk menampung semua ide itu.
Ruang terbuka hijau taman kota  dapat disebut sebagai ruang publik karena di dalamnya diskurus tentang politik, ekonomi, kritik-kritik sosial dan  apresiasi budaya ditegakan. Menurut skala pelayanannya taman kota terdiri dari 4 (empat) katagori yaitu taman nasional, taman pusat kota, taman lingkungan, taman kecil.
Taman kota juga menjadi tempat dimana aktivitas privat dapat dilenggarakan di ruang publik. Anggota dari sebuah keluarga  berkumpul di taman kota dan dapat membicarakan isu seputar keluarga. Baik tentang keuangan, pertumbuhan anak, masalah ekonomi dan banyak lainnya. Anak-anak muda berkumpul berdiskusi ide-ide tentang  masa depan pendidikan, membangun kritik sosial dan banyak hal.
 Awalnya ide tentang ruang publik  diperkenalkan oleh Habermas. Bagi Habermas  ruang publik adalah suatu diskursus yang memungkinkan debat- debat dan pengemukaan pendapat terjadi dalam kondisi kesetaraan. Habermas menggambarkan bahwa ruang ini meliputi infrastruktur nyata dan norma-norma yang mendukung dan memungkinkan kritik-kritik politik diperbincangkan. Pada awalnya ruang publik terbentuk karena aktivitas ekonomi.
Namun demikian taman kota yang sudah ada itu seringkali tidak digunakan sesuai ide awalnya. Taman kota tidak digunakan untuk ruang apresiasi, pementasan karena kurangnya minat masyarakat yang berasal dari berbagai faktor.