Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang sempurna. Diantara kesempurnaannya adalah dianugerahkan baginya akal untuk berpikir serta dianugerahkan pula baginya potensi-potensi dalam dirinya. Hal tersebut tertanam dan terdapat di dalam diri setiap manusia untuk dapat menghadapi dan menjalani kehidupan. potensi-potensi yang terpendam tersebut diketahui dan lalu dikembangkan oleh diri masing-masing untuk selanjutnya manusia gunakan untuk menjalani kehidupannya seperti halnya kehidupan dalam masyarakat yakni mencangkup peran, kedudukan sosial, dan kepentingannya dalam kehidupan masyarakat.
Akan tetapi, pada realitanya potensi-potensi yang terdapat dalam diri setiap orang tersebut tidak banyak disadari dan diketahui. Akibatnya pemikiran pesimis, putus asa, merasa tidak bisa muncul yang kemudian membuat potensi-potensi tersebut semakin terpendam dan akhirnya hilang. Maka perihal problem tersebut, dibutuhkanlah sebuah solusi atas penyelesaian persoalan yang terjadi berupa suatu proses yang dilakukan kepada individu melalui seseorang yang disebut sebagai konsultan yang dengannya, secara bersama-sama, kolaboratif dan partnersif menggali potensi-potensi serta akar-akar dari permasalahan yang dihadapi sehingga dari proses tersebut seseorang dapat dengan mandiri mengerti, memahami, lalu memilih pilihan mereka sendiri atas dasar kemampuan dan potensi diri masing-masing individu sebagai solusi atas pemasalahan yang terjadi. Proses yang berlangsung tersebut sering dinamakan sebagai konseling yakni proses yang terjadi antara klien atau orang yang memilki masalah dan konsultan yakni seorang yang memberikan bantuan gambaran bagi dirinya untuk dapat memahami dan mengerti potensi diri mereka sebagai acuan setiap klien dalam mengambil keputusan dengan mengahadapi segala konsekuensi yang harus dihadapi.
Maka “Find your self by your self” yakni temukan dirimu atau potensi serta jati dirimu dengan atau melalui dirimu sendiri. Yakni penemuan potensi diri yang didasarkan atas paparan realita yang terjadi pada diri seseorang tersebut untuk kemudia dengan bantuan seorang yang ahli dalam pemberian serta penilaian terkait paparan tersebut memberikan berupa pandangan-pandangan atau gambaran-gambaran tentang beberapa pilihan yang dapat diambil dengan memaparkan pula keadaan-keadaan mendatang yang harus dihadapi sebagai konsekuensi atas pilihan mereka. Walaupun kiranya pilihan-pilihan tersebut adalah yang dipikirkan dan diamati oleh seorang ahli atau konsultan, akan tetapi melalui hubungan yang kolaboratif serta partnersif, hakekatnya pilihan-pilihan itu muncul bukan hanya dari konsultan melainkan dari klien pula. Dan yang kemudian selanjutnya pilihan-pilihan tersebut akan disampaikan lalu dipilih oeh para klien itu sendiri sebagai” the own individually choice” atau pilihan pribadinya sendiri.