Pendidikan politik sangat penting bagi masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi dalam pemilu dengan lebih bijak. Pendidikan politik dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara memilih pemimpin yang baik dan bagaimana cara memperjuangkan hak-hak mereka.
Jangan asal pilih
Terdapat beberapa alasan mengapa kita harus selektif dalam memilih pemimpin (dalam konteks film ini adalah presiden). Pertama-tama, sebab presiden memiliki wewenang yang signifikan. Wewenang ini mencakup kemampuan untuk merumuskan kebijakan, menunjuk pejabat, dan mengelola anggaran negara. Jika presiden tidak memiliki kompetensi atau tidak berpihak kepada kepentingan rakyat, kekuasaannya berpotensi digunakan untuk merugikan masyarakat.
Kedua, presiden memiliki masa jabatan yang lama yakni lima tahun. Maknanya, keputusan yang diberikan oleh kepala negara akan memiliki konsekuensi jangka panjang untuk negara tersebut. Bila presiden mengambil langkah yang kurang tepat, konsekuensinya akan dirasakan oleh masyarakat dalam rentang waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan riset dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih presiden. Warga harus memilih seorang kepala negara yang kompeten, mendukung kepentingan rakyat, dan memiliki pandangan yang terang benderang untuk kemajuan bangsa.
Beberapa tips untuk memilih presiden yang tepat:
- Jangan asal memilih atau sekedar ikut-ikutan.
- Temukan informasi mengenai pengalaman yang dimiliki oleh kandidat presiden.
- Pelajari visi dan misi calon presiden.
- Cek track record calon presiden.
- Diskusikan dengan orang-orang yang kompeten di bidang politik.
- Tolak money politic, hak pilih anda lebih berharga karena akan berdampak selama 5 tahun ke depan.
Demikianlah beberapa poin penting dalam film Jawan yang berkaitan dengan pemilu. Film ini memberikan pesan penting bahwa pemilu adalah kesempatan bagi masyarakat untuk mengubah keadaan. Namun, partisipasi masyarakat dalam pemilu harus didukung dengan pendidikan politik agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H