Mohon tunggu...
Ryan
Ryan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Cinta Tanah Air

7 Mei 2022   01:00 Diperbarui: 21 Oktober 2023   22:39 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga Negara Indonesia, kita wajib mencintai tanah air kita. Cinta tanah air bukan hanya sekedar ucapan saja, melainkan perbuatan nyata yang berdampak positif minimal untuk lingkungan di sekitar kita, bahkan untuk jangkauan dan pengertian yang lebih luas. 

Pengertian Cinta Tanah Air

Menurut Dr. Suyadi, M.Pd.I. dalam bukunya yang berjudul “Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter”, cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.  

Secara umum, kita menganggapnya sebagai rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara kita. Kecintaan inilah yang nantinya berkembang menjadi sikap, tindakan, dan perilaku yang memberikan dampak langsung  maupun tidak langsung terhadap tanah air kita.

Menurut pandangan Islam, cinta tanah air merupakan kesadaran akan tanggung jawab pemenuhan kewajiban atas negara. Rasulullah SAW, dalam piagam Madinah memutuskan bahwa semua warga negara adalah satu tangan atas yang lainnya, bahu-membahu melawan ancaman dan permusuhan atas tanah mereka,  bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan kepentingan mereka, menjaga darah, hak, dan kehormatan mereka.

Cinta tanah air sangat erat kaitannya dengan nasionalisme dan patriotisme. Menurut KBBI, nasionalisme berarti paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Sedangkan patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya atau semangat cinta tanah air. 

Mencintai tanah air memerlukan batasan, yaitu tidak boleh bertentangan dengan ibadah dan dakwah. Kecintaan terhadap tanah air juga tidak boleh melanggar hak-hak orang lain yang terlibat dalam menjaga kehormatan negara.

Manfaat Cinta Tanah Air

Cinta tanah air sangat penting untuk ditanamkan pada diri setiap orang. Jika kita bisa menanamkannya pada diri masing-masing, maka negara kita bisa menjadi negara yang aman dan damai, pembangunan negara berjalan dengan lancar dan merata, adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa, serta pendapatan negara akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan dan keamanan rakyat.

Mengapa demikian? Karena hal-hal positif yang kita tanamkan dan kita laksanakan akan saling berkesinambungan dan menghasilkan efek positif yang luar biasa. Namun, untuk mencapai hal tersebut tentunya tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dilalui.

Lunturnya Kecintaan Terhadap Tanah Air dan Fenomena yang Terjadi

Di era globalisasi, kita mengalami krisis identitas dan lunturnya kecintaan terhadap tanah air oleh bangsa sendiri, terutama di kalangan anak muda. Kemudahan bertukar informasi dari berbagai belahan dunia membuat kita lebih tertarik dengan kebudayaan dan produk-produk luar negeri.

Hal tersebut sebenarnya boleh-boleh saja, namun kita tidak boleh berlebihan hingga melupakan budaya, produk, dan keunikan bangsa kita sendiri. Jangan sampai kita terlalu berkiblat kepada budaya asing hingga melupakan budaya sendiri. Lebih parahnya lagi jika kita tidak bisa menyaring budaya luar tersebut dan ikut-ikutan melakukan budaya (negatif) yang bertentangan dengan sopan santun dan budaya lokal kita.

Dalam tren konten media sosial pun, hal-hal negatif yang mengarah ke pornografi malah dianggap sebagai “konten pemersatu bangsa”, sungguh miris. Selain itu, tren konten seperti prank juga bertentangan dengan budaya kita yang menjunjung tinggi kesopanan dan menghormati orang lain.  

Demi menjadi viral, ada juga konten-konten penghinaan terhadap negara, seperti menghina Pancasila, membakar bendera merah putih, dan sebagainya. Entah apa alasannya, mungkin mereka berpikiran “buat konten saja dulu, nanti kalau ada apa-apa tinggal minta maaf dan klarifikasi”. Inilah contoh tren dan pengaruh budaya yang harus kita tinggalkan.

Menyadarkan Pentingnya Cinta Tanah Air

Pendidikan sejak dini mengenai cinta tanah air menjadi sangat penting, mulai dari didikan orang tua hingga pendidikan di bangku sekolah. Tentu kata-kata dan materi pembelajaran saja tidak cukup, orang tua dan guru pun harus memberikan contoh yang baik terhadap anak-anak dan para siswa.

Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai perwujudan cinta tanah air, seperti meningkatkan literasi dan memperbanyak ilmu untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari (masalah pribadi maupun dalam masyarakat), turut menjaga ketertiban dalam masyarakat, melestarikan budaya lokal, dan masih banyak lagi.  

Jangan sampai kita lupa terhadap budaya kita sendiri, apalagi hingga budaya kita diklaim oleh bangsa asing seperti yang pernah terjadi sebelumnya.  

Pemerintah pun juga harus mendukung bakat-bakat yang dimiliki anak bangsa, jangan sampai bakat tersebut disia-siakan di negara sendiri dan diambil oleh negara lain. 

Misalnya mobil listrik “Selo”, mobil ciptaan Ricky Elson tersebut pernah tidak lolos uji emisi dan ditolak pemerintah Indonesia, sementara Malaysia tertarik untuk melanjutkan dan mengembangkan mobil listrik tersebut. Tak sedikit pula orang Indonesia yang berkarya di negeri lain karena tidak mendapat dukungan di negeri sendiri.

Menghindari Barang Palsu dan Mencintai Produk Lokal

Tidak membeli produk bajakan atau barang palsu, juga merupakan salah satu upaya mencintai tanah air karena bisnis barang palsu tidak membayar pajak. Jadi, kita ikut rugi jika membeli barang palsu karena uang (pajak) yang seharusnya digunakan untuk fasilitas umum malah berada di tangan yang salah.

Daripada membeli barang palsu, lebih baik kita membeli produk lokal yang orisinal. Selain masalah perpajakan seperti di atas, kita juga bisa mendukung produk lokal supaya lebih berkembang, dan tidak sedikit pula produk lokal yang mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri di ranah internasional. 

Gotong Royong 

Nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama demi kepentingan bersama, yang terkandung di antaranya kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong menolong, dan sosialisasi.

Gotong royong sudah menjadi budaya kita sejak zaman dahulu dalam bermasyarakat. Contohnya kerja bakti membersihkan lingkungan dalam lingkup RT, “Sambatan” atau tradisi Jawa untuk membangun rumah secara bersama-sama secara gotong royong, dan kegiatan positif lainnya.

Berdasarkan dokumentasi berjudul “Kasepuhan Ciptagelar” yang diunggah oleh kanal youtube  Watchdoc Image, salah satu gotong royong terbesar di Indonesia adalah pembangunan turbin pembangkit listrik pada 11 April 1997 di Kasepuhan Ciptagelar yang melibatkan hingga ribuan warga.  

Hal tersebut merupakan contoh perwujudan kecintaan terhadap tanah air yang memberikan dampak yang sangat positif. Dengan dibangunnya turbin tersebut, warga Kasepuhan Ciptagelar bisa mendapatkan listrik dengan memanfaatkan aliran Sungai Cisono yang tidak pernah kering karena mereka selalu menjaga hutan.

Penutup 

Indonesia bukanlah negara miskin, tapi negara kaya yang perlu dikelola dengan lebih baik lagi. Sebagai warga negara yang cinta terhadap tanah air, kita harus menjadi agen perubahan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik. Perubahan tersebut bisa dimulai dari diri sendiri dengan melakukan hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga lingkungan sekitar, saling menghormati, dan sebagainya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, menghargai jasa-jasa para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan RI, mencintai bangsanya sendiri dan bangga sebagai bangsa Indonesia, dengan mencintai tanah air menjadikan semangat kebangsaan terus meningkat dan akan selalu setia menjaga NKRI.

Penulis : 

Sirril Wafa (211240001190)

Ryan Artalopa (211240001191)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun