Mohon tunggu...
Ryan Agusta Wiratma
Ryan Agusta Wiratma Mohon Tunggu... Akuntan - Fresh Graduate

Saya pernah memiliki hobi komputer sejak duduk di Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serial Cerita "Individu Autis Kuliah di Perguruan Tinggi", Seri-3: Pengalaman Kuliah Jarak Jauh dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19

22 April 2023   10:00 Diperbarui: 29 April 2023   10:36 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di samping itu, saya memulai bisnis dengan menjual produk milik keluarga berupa barang antik, bekas layak pakai dan elektronik jadul di Bukalapak dan Tokopedia. Penjelasan akan saya sampaikan di video ini


Saya membuat proposal untuk seminar terdiri dari 3 bab dan selesai dalam 6 bulan saja dan dikoreksi oleh dosen pembimbing serta dikonsultasikan oleh kedua orang tua saya dan kakak tingkat senior yaitu kak Falah. Namun, karena ada mata kuliah yang belum tuntas, maka seminar usulan proposal untuk kami berdua diundur ke awal semester Sembilan yaitu semester 115 dari usia universitas di UNJ.

Saat semester delapan, saya dan kembaran saya mengulang mata kuliah Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar yang diajarkan oleh Ibu Riana Bagaskorowati karena masing-masing mendapat nilai D dari Ibu Prof. Martini Jamaris. Saat mengulang mata kuliah, kami berdua juga mendapatkan tugas dari dosen membuat bagan terkait kesulitan belajar. 

Selain itu, membahas tentang masalah belajar. Dosen sempat memberikan cerita kepada teman-teman Pendidikan Khusus angkatan 2020 tentang kami berdua yang mengulang mata kuliah pendidikan anak berkesulitan belajar karena belum tuntas. Setelah mengulang mata kuliah tersebut, kami berdua masing-masing mendapat nilai B.

Saat yang sama, saya dan kembaran saya mengikuti praktek kegiatan mengajar di SLB Pelita Hati, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ini merupakan mata kuliah wajib untuk persiapan lulus. 

Praktek tersebut dibimbing oleh Ibu Siti Nuraini dan pamong guru masing-masing setiap mahasiswa, bersama Nissaul Hasanah, Diah Tri Pangastuti, Yemima Nisi Mikhaela, dan Gracela Vero Pangaribuan.

Saya bersama Bu Wayan dengan siswa Kenzie mengajar intervensi dini, sedangkan kembaran saya bersama Bu Nia dengan siswa Tito mengajar sesuai kurikulum sekolah inklusi. Jumlah pertemuan sebanyak 16 pertemuan termasuk ujian praktek. Pada saat akhir praktek kegiatan mengajar, kami bersama teman magang dari UNJ masing-masing mendapat nilai A.


Saya sempat mengikuti acara Pemimpin Muda Jakarta 2021 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan mendapat gelar peserta terbaik dari acara tersebut karena konsisten mengikuti acara sampai selesai serta tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Pada semester terakhir, kami berdua mulai menyiapkan presentasi seminar usulan proposal. Di saat yang sama, saya mengambil mata kuliah pembelajaran seni dan keterampilan untuk anak berkebutuhan khusus yang diajarkan oleh Pak Lalan Erlani karena belum saya ambil.

Setelah mendaftar Seminar Usulan Proposal, kami berdua mendapat penguji dari Pak Indra Jaya (Ketua sidang skripsi kembaran saya), Pak Arif Taboer (ketua sidang skripsi saya), dan Ibu Nara, termasuk dosen pembimbing Ibu Neni dan Ibu Kehok Suprihatin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun