Mohon tunggu...
Ryana Novebrianis
Ryana Novebrianis Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pemula

Do what you love and love what you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Isra' Mi'raj untuk Muhasabah diri

11 Maret 2021   08:30 Diperbarui: 11 Maret 2021   08:41 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
portalkudus.pikiran-rakyat.com

Bertepatan dengan hari ini tanggal 11 Maret 2021 diperingatkan sebagai hari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, peristiwa ini terjadi di malam 27 Rajab. Dimana Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Jerusalem dan selanjutnya beliau melakukan perjalanan menuju Sidratul Muntaha di langit ke tujuh, dan kembali lagi ke Mekkah dalam waktu satu malam.

Perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah ini tidak mudah, sangat banyak rintangan dan cobaan yang beliau hadapi saat melakukan perjalanan panjang ini. Namun, atas izin allah SWT, Rasulullah bisa mengatasi rintangan demi rintangan dan menempuh perjalanan yang sangat menakjubkan dalam sejarah Islam.

Peristiwa Isra' dan Mi'raj ini dapat kita renungkan sebagai umat islam bagaimana pengorbanan seorang Rasul demi kebaikan umatnya, melakukan perjalanan panjang ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT dan melakukan negosiasi tentang perintah Sholat lima waktu.

Di mana Rasulullah menerima wahyu tentang sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam, demi umatnya, agar tidak merasa terbebani dan keberatan melakukan sholat 50 waktu dalam sehari, maka dari itu Rasulullahpun kembali menemui Allah SWT, beliau pun meminta keringanan kepada Allah dan diturunkan dari 50 waktu menjadi 10 waktu sholat dalam sehari semalam. Namun, Rasulullah merasa ragu bahwa umatnya pasti akan terbebani melakukan 10 waktu dalam sehari semalam, belau pun kembali meminta keringanan pada Allah dan dari 10 waktu menjadi 5 waktu dalam sehari semalam.

Walaupun masih ragu, bahwa umatnya akan keberatan melakukan perintah sholat tersebut, namun nabi sudah pasrah, beliau sangat malu kepada Allah SWT telah meminta banyak dan selalu di kabulkan, dari 50 Waktu Sholat menjadi 5 Waktu dalam sehari semalam, ini sangat lebih dari cukup. Rasul sangat bersukur dan selalu meyakinkan umatnya untuk selalu melakukan sholat 5 waktu dalam sehari semalam tidaklah berat. Begitulah rasulullah memperjuangkan umatnya karena rasa cinta dan sayangnya kepada umatnya.

Saya merasa sangat tertampar sekali, bagaimana seorang rasul memperjuangkan umatnya, namun masih banyak dari kita yang tidak menghargai perjuangan beliau. Sampai saat ini saya sendiri masih belum bisa menjaga sholat saya dengan baik, masih ada juga yang bolong dan ketinggalan. Mengingat peristiwa Isra' Mi'raj ini merupakan suatu muhasabah bagi diri sendiri untuk dapat selalu memperbaiki diri setiap harinya.

Saat masih kecil dulu, di kampung saya setiap memperingati hari isra' mi'raj ini selalu mengadakan acara, baik di masjid maupun di sekolah dengan melakukan kultum dan mengundang ustad yang selalu bercerita tentang kisah Nabi Muhammad SAW dan perjalanan panjang yang beliau lakukan dalam semalam yaitu Isra' dan Mi'raj.

Namun, seiring berjalanannya waktu yang saya lihat sekarang sudah sangat jarang di tempat saya memperingati hari isra' mi'raj ini, apa lagi di sekolah sudah sangat jarang sekali. Semakin berkembangnya zaman semakin kurangnya pendidikan mengenai sejarah isam kepada adik-adik kita, sehingga membuat generasi penerus menjadi tidak tahu dan merasa tidak peduli dengan peristiwa bersejarah ini.

Semoga ke depannya dengan selalu mengenang kisah dan perjalanan Nabi kita selalu ingat bahwa beliau sangat peduli dan cinta pada kita semua, setidaknya kita terus berusaha menjadi lebih baik dan tidak meninggalkan sholat lagi. Dan selalu memberikan ilmu-ilmu yang bermanaat pada anak-anak kita kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun