Belakangan ini dunia digemparkan dengan berbagai macam peristiwa kemanusiaan di berbagai negara, banyak diantaranya terkait dengan tindakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal, sepertihalnya yang telah ramai diberitakan secara besar-besaran di media massa yaitu mengenai aksi terror yang mengatasnamakan kelompok-kelompok agama contohnya Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS)/ Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dikenal sebagai gerakan radikal garis keras melakukan misinya seperti pembunuhan massal dan bom bunuh diri. Gerakan yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi tersebut bercita-cita mendirikan negara kekhalifahan Islam di kawasan Timur Tengah. Kebrutalannya menimbulkan kengerian di seluruh dunia. natgeo.co.id
Aksi mereka tidak hanya berlokasi pada kawasan Timur Tengah saja, namun sudah memulai ekspansi ke Negara-negara Eropa dan sekitarnya. Aksi teror yang terjadi tahun lalu, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim telah melakukan penembakan dan bom bunuh diri di enam tempat yang berbeda di Paris, ibu kota Perancis. Mereka meningkatkan eskalasi serangan menjadi perang, sekaligus memberikan sinyal bahwa ada koordinasi dari ISIS pusat yang selama ini terlewatkan oleh negara-negara Barat. Kemudian teror dari ISIS beruntun terjadi. Pada Selasa, 17 November, Rusia mengumumkan bahwa sebuah bom telah melumpuhkan sebuah pesawat terbang yang melintas di wilayah udara Mesir akhir bulan lalu, dan menewaskan 224 penumpangnya. ISIS mengklaim bertanggung jawab. Setelah itu, insiden serangan lainnya terjadi di sebuah pasar di Beirut, Lebanon. Insiden yang menewaskan 43 orang tersebut juga diklaim oleh ISIS. Rappler.com
KAITAN ISIS DENGAN NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA-INDONESIA
Terlihat bahwa ISIS dan kelompok-kelompok radikal lainnya telah masuk dan memantik kembali sebagai jaringan terorisme yang sudah tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara Asia tenggara bisa dibilang menjadi sasaran utama bagi radikalisasi dan perekrutan terkait dengan gerakan-gerakan terorisme mereka, mengingat potensi yang begitu besar dari Negara-negara tersebut seperti halnya yang paling mencolok adalah di Indonesia sendiri.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan adanya gerakan radikal ISIS kemudian menarik banyak perhatian dari masyarakat Indonesia. Banyak pihak khawatir jika gerakan tersebut tumbuh subur di Indonesia. Indonesia yang mayoritas penduduknya bergama Islam dan jumlahnya terbesar di dunia, maka besar kemungkinan Indonesia menjadi target dari ISIS dalam upayanya mencapai tujuan mereka.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyatakan sejak awal sudah mendeteksi masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke Indonesia. Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bhakti mengatakan paham ISIS sudah masuk ke Indonesia sebelum gerakan tersebut dideklarasikan di Timur Tengah. Paham tersebut masuk ke Indonesia lebih banyak melalui jaringan Internet. Masyarakat Indonesia, dengan mudahnya mengakses informasi seperti berita, artikel, hingga video tentang paham ISIS melalui dunia maya.
Awal mula ISIS masuk ke Indonesia yaitu melalui Internet dan melalui salah satu anggota ISIS dari Indonesia yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat sekitarnya. ISIS dikenal ke masyarakat luas terutama melalui media internet yaitu youtube.com, dimana terdapat salah satu pengikut ISIS disertai beberapa rekannya mengajak para penonton untuk bergabung dengan ISIS. Selain melalui pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan. Tempo.co
Pastinya dari upaya ISIS tersebut tertuju kepada umat muslim yang dapat dengan mudah untuk dipengaruhi, terkait dengan paham-paham radikal ISIS itu sendiri. Dan belakangan ini, terdeteksi juga bahwa ada beberapa orang Warga Negara Indonesia yang telah berangkat menuju ke suriah untuk bergabung dengan ISIS. Menyikapi hal itu, oleh pihak yang berwajib kemudian melakukan penangkapan kepada orang-orang yang terindikasi sebagai anggota terkait dengan jaringan ISIS yang ada di Indonesia. Mengenai jumlah keseluruhan WNI yang terkait dengan jaringan ISIS di Indonesia saat ini masih belum bisa dipastikan.
PENILAIAN TERHADAP ISIS
Dari berita-berita yang ada, terlihat bahwa Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) adalah satu organisasi yang mengatasnamakan ke khalifahan Islam yang memiliki paham tertentu yang tidak terdaftar sebagai organisasi di pemerintahan Indonesia maupun dunia (PBB) dan menganganggap orang lain/kelompok-kelompok Islam sebagai musuh dan bertindak sangat brutal, teentu paham tersebut bertentangan dengan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
Selain itu, ISIS dinilai oleh para peneliti dan tokoh Agama merupakan gerakan kelompok politik yang menyalahgunakan agama sebagai kedok untuk berbuat sesuai keinginan kelompoknya. ISIS bukanlah gerakan atau organisasi keagamaan terutama yang berdasarkan Islam. Tetapi ISIS adalah kelompok dan gerakan politik radikal yang mempunyai cita-cita dan kepentingan politik tertentu yang bersifat radikal dalam arti ingin menghancurkan segalanya ke akar-akarnya. Neraca.co.id