Sore itu ku kulihat diruang keluarga, ibuku sedang duduk seorang diri,kulihat dari gerak tubuhnya ia sedang melepas lelah setelah bekerja seharian dirumah. Ku berjalan menghampiriibuku,aku berniat menanyai keinginan ibuku,memang hari ini adalah hari ulang tahun ibu.”Bu,kelihatannya lagi capek sekali?” tanya ku membuat ia sedikit terkejut saat aku menghampiri.
“Ahhh tidak biasa saja,ibu hanya sedikit ngantuk.” Dia menjawabpertanyaan ku itu disertaisenyum simpul yang sangat teduh,senyumnya itu selalu memancarkan kebahagian,walaupun dalam kondisi letih bahkan saat sedih sekalipun.
Kutarik bangku dan kupindahkan disebelahnya,aku duduk disebalah wanita luar biasa itu.Kulihat raut wajah yang cerah itu walaupun tampak mulai menua tapi tetap indah.”Bu...ibu tau kan hari ini hari ulang tahun ibu? Tanyaku.”Hari ini ibu mau apa?semua yang ibu inginkan aku akan berikan”lanjutku.
Mendengarkan ucapanku kembali senyum ibu yang indah itu terlihat.”Nak,ibu senang kamu peduli akan ulang tahun ibu.Ibu senang atas niat baik itu,nak”,ia berkata dengan sangat lembut.
“Bukannya ibu tidak mau menerima hadiah dari mu,tapi yang ibu inginkan dari tahun ketahun disetiap ulang tahunku hanya agar aku selalu diberi kesehatan, agar selama hidup ibu bisa memberi doa yang terbaik untuk hidupmu, aku ingin setiap doa yang aku panjatkan menjadi salah satu penyebab kesuksesan kau.Ibu ingin melihat kau hidup bahagia, dan selalu merayakan ulang tahunku dengan hadiah berupa semakin sukses hidupmu, aku ingin melihat senyum indahmu selalu menghiasi hari-hariku sampai tuhan tidak mengijinkanku berulang tahun lagi”,seraya tangannya membelai rambutku,diiringi dengan senyum indah yang selalu terpancar menghiasi wajah cantiknya.
Dengan suara pelan,aku ungkapkan lagi keinginanku memberi suatu hadiah kepada ibuku” Bu,semua keinginan ibu insyaallah akan aku penuhi selama ragaku masih bernyawa,tapi akau ingin memberikan sesuatu pada ibu, aku ingin ibu merasakan hasil kerja keras ku dan merupakan hasil doa yang setiap hari ibu panjatkan.”
Ibu hanya tersenyum mendengar perkataanku,tampak sangat bahagia sekali wajah wanita yang kini mulai senja itu mendengar ucapanku.
“Nak,benarkah kau ingin memberi hadiah pada ibu”,jawabnya.
“iyaaa bu...ibu mau apa”jawabku dengan menggebu.
“Sekarang kau berdiri nak,dekati aku dan peluklah aku,aku ingin merasakan pelukankan kasih sayang anak ku yang sangat aku cintai,yang selama ini ada dalam doaku, itulah keinginanku”
Aku pun terhenyak mendengar permintaan sederhana dari ibuku,akupun menuruti permintaan ibu, ku peluk erat ia dengan kedua tanganku,dalam pelukannya kurasakan kasih sayang yang cukup dalam dari dirinya.Tanpa terbendung akupun meneteskasn air mata,sambil berkata dalam hati rasa syukur kupanjatkan kepada Tuhan telah memberiku nikmat yang begitu besar,lahir dari rahim wanita yang sangat mulia,dan dibesarkan dengan tenaga dan doa dari wanita yang sangat suci.Terimakasih Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H