Mohon tunggu...
Ryan A. Syakur
Ryan A. Syakur Mohon Tunggu... Pekerja Sosial -

Seorang lelaki penyesap kopi pahit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politik Cenayan(g)

1 Agustus 2010   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tenggelamku di keramaian kota
tersedak lumpur makin dalam
bercengkerama dengan asap
di bawah sadarku

mataku terbelalak
jujur - adil - tegas
menampar nalar
Pong Harjatmo
ya nama itu
nama itu
pernah mencumbu ingatanku

Membidik pilu
Cat semprot sebagai peluru
entah kau mengerti atau menggerutu
sesungguhnya itu bukan gurauan
itulah seringai rakyat
bosan dengan strategi politik
yang nantinya akan mati menembus urat nadi
dan kau hanya ingin memastikan apakah dapat jatah kursi?
dan terus melaju di perjudian 2014
aaahh politik cenayang!

-Agustus Satu Dua Ribu Sepuluh-

*untuk penghuni gedung terhormat : ingatlah Pong Harjatmo sebagai salah satu orang yang berani menyadarkan kalian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun