Mohon tunggu...
Ryan A. Syakur
Ryan A. Syakur Mohon Tunggu... Pekerja Sosial -

Seorang lelaki penyesap kopi pahit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia (Tak Akan Pernah Hilang)

31 Juli 2010   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Untuk Pahlawanku Widji Thukul

sebongkah batu
kau tiupkan warnamu
kau jalankan hari-harimu
kau mainkan peran
kau namai demokrasi
ya
ya
demokrasi

peristiwa berdarah itu
selangkah demi selangkah hilang
bersama sosok-sosok hebat anak bangsa
yang kau karungkan

widji thukul,,
ya
ingatkah kau akannya?
ingatkah kataku?

dialah permata di tengah busuknya sampah-sampah bernyawa
hingga kini masih menggeraki nadiku
menjalar hebat menuju sudut-sudut organku
hingga saat aku menuliskan semua ini
hari ini
jam ini
detik ini

untuknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun