Mohon tunggu...
Ryan Ferdian
Ryan Ferdian Mohon Tunggu... Karyawan sebuah pabrik di Taiwan, Kontributor tabloid IndosuarA -

Aku terlahir di Cilacap, Jawa Tengah. Masa kecilku begitu indah aku rasakan, meski dalam kesederhanaan, tetapi tetap aku merasa segalanya indah. Hobbyku membaca, dengar musik, dan narsis di depan kamera, dan menulis adalah hobby baruku. Alhamdulillah cerpen-cerpen karyaku yang sederhana telah saya bukukan meski harus berduet dengan Dimas Fath. Buku kumcer yang kami beri tajuk NGASAG yang kami ambil dari salah satu judul cerpenku. Saat ini aku bekerja di Taiwan, dan kuliah di Universitas Terbuka. Cita-citaku ingin menjadi wirausahawan. Mottoku: tidak ada yang mustahil bila Allah berkehendak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memanfaatkan Fasilitas Taiwan Sekolah Bahasa Mandarin Gratis Bersama GWO

6 Agustus 2018   18:39 Diperbarui: 6 Agustus 2018   18:45 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi TKI atau BMI atau yang sekarang disebut PMI
Menjadi TKI atau BMI atau yang sekarang disebut PMI tentu bukan hal mudah bagi sebagian orang yang tidak terbiasa merantau jauh meninggalkan keluarga bertahun-tahun. Tapi tahukah bahwa menjadi TKI tidak melulu dapat mendapatkan uang saat pulang ke tanah air tercinta? Caranya? Pemerintah Taiwan begitu baik mengapresiasi tenaga kerja asing di negaranya. 

Bahasa Mandarin yang harus digunakan oleh TKA (tenaga kerja asing) tentu menjadi syarat utama untuk dapat berkomunikasi dengan majikan atau warga setempat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyampaikan maksud masing-masing individu. oleh karena itulah setiap TKA (terutama sektor informal) diwajibkan sebelum berangkat ke Taiwan untuk belajar bahasa Mandarin minimal selama 3 bulan. 

Meski banyak TKA sudah mahir berbahasa mandarin, tetapi di Taiwan TKA kebanyakan 'buta huruf' karena di Taiwan penulisan alamat serta nama jalan banyak menggunakan tulisan huruf kanji yang tentu saja ini pun menjadi masalah tersendiri. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, pemerintah Taiwan banyak menyediakan tempat les atau kursus atau sekolah baca-tulis Mandarin secara gratis. Kelas bahasa yang dimulai benar-benar dari dasar. 

Mulai dari cara pengucapan yang benar dan cara menulis.  Pada tulisan kali ini tempat belajar disediakan oleh pemerintah kota Taoyuan bekerja sama dengan GWO Taiwan (Global Wolkers' Taiwan). Bila sebelumnya banyak tempat belejar bahasa Mandarin di kota Taipei dan Taichung, kali ini  TKA yang bekerja di Taoyuan pun dapat merasakan fasilitas pemerintah kota Taoyuan untuk belajar bahasa Mandarin secara cuma-cuma atau gratis. 

Ini tentu akan menjadi hal positif bagi TKA terutamu dari Indonesia untuk memanfaatkan waktu liburnya untuk belajar lebih dalam bahasa Mandarin sekaligus belajar menulis mulai dari nol. Tak hanya kelas bahasa Mandarin membaca dan menulis pada kelas yang dibuka kali ini. Kelas ini juga akan menyediakan kelas Managemen Keuangan. Tentu kelas ini tak kalah penting dengan kelas bahasa Mandarin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun