Mohon tunggu...
Ryan Budiman
Ryan Budiman Mohon Tunggu... Freelancer - Sedang Menulis

Berbagi, sambil menata kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emporium di Asia

28 Agustus 2012   14:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak abad ke-10 dan 11, di Asia mulai bermunculan kota-kota pelabuhan yang mempunyai fasilitas lengkap untuk memudahkan para pelaut. Kota-kota pelabuhan ini memiliki fasilitas lengkap untuk memperbaiki kapal dan menyuplai kebutuhan logistik kapal. Juga di kota pelabuhan ini, para pelaut yang merupakan pedagang tersebut bisa menggelar dagangan selain mendapat barang dagangan yang mereka butuhkan. Kota pelabuhan ini dinamakan dengan emporium.

Kota-kota pelabuhan yang tersebar di Asia di antarannya adalah Aden dan Mocha di Laut Merah; Muskat, Bandar Abas dan Hormuz di Teluk Persia; Kambai dan Kalikut di Laut Arab; Satgaon di Teluk Benggala; Malaka di Selat Malaka; dan Nanking di Laut Cina.

Adanya Emporium ini merubah pola pelayaran perdangan.Hingga abad ke-10, pelayaran perdangan menempuh satu jalur yang tidak terputus dari Barat ke Timur atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan belum banyaknya pelabuhan-pelabuhan di sepanjang jalur pelayaran yang dilalui. Namun sejak adanya emporium-emporium yang disebutkan di atas, jalur pelayaran menjadi lebih mudah. Dengan fasilitas yang terdapat di setiap emporium, para pelaut dan pedagang tidak harus menempuh jarak tak terputus dari Barat ke Timur atau sebaliknya, namun cukup singgah di salah satu emporium. Para pedagang dari Timur Tengah cukup berlayar membawa komoditas dagangannya sampai Kambai atau Kalikut saja, dari emporium ini, para pedagang India akan mengangkut barang komoditas dagangan tersebut ke Malaka. Begitupun untuk para pedagang Cina, dengan adanya emporium, mereka tidak perlu berlayar hingga Timur Tengah atau India untuk mendapatkan komoditas dagangan yang diperlukan, tapi hanya cukup sampai Malaka. Singkatnya, sistem emporium di Asia telah memperpendek jalur perdagangan laut.

(disarikan dari Mohammad Iskandar. “Nusantara dalam Era Niaga sebelum Abad ke-19”)

Di-posting juga di ryakair.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun