Mohon tunggu...
Slamet Riyadi
Slamet Riyadi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ketegasan PSSI Tidak Akan Pernah Efektif

25 Desember 2012   02:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Belakangan ini muncul usulan-usulan agar PSSI bersikap tegas kepada para pihak yang selalu merecoki, dalam hal ini KPSI. Karena KPSI ini selalu mengganggu agenda-agenda PSSI sehingga persepakbolaan yang seharusnya menjadi ranah PSSI tidak dapat ditangani dengan baik oleh PSSI, dan membuat hasilnya tidak dapat maksimal.  Mulai dari penyelenggaraan kompetisi, pembentukan timnas, sampai kepada koordinasi-koordinasi kelembagaan dengan anggota-anggotanya.

Sebenarnya ketegasan  PSSI sudah dimunculkan sejak awal, ketika PSSI berani  memecat 4 anggota exco nya yang dianggap telah melanggar kode etik organisasi, lalu memutuskan bahwa liga dibawah PT LI adalah liga illegal, serta menghukum klub-klub yang tidak berlaga di kompetisi resmi yang diselenggarakan oleh PSSI.

Namun semua keputusan PSSI ini tidak berjalan dengan efektif.  Karena satu hal, tidak ada dukungan pemerintah terhadap eksekusi dari keputusan hukuman tersebut.  Ketika PSSI telah melarang 4 exco terhukum berkecimpung di persepakbolaan nasional seharusnya pemerintah mendukung langkah tersebut dengan membatasi ruang gerak mereka, tetapi kenyataannya mereka malah dapat membuat organisasi KPSI dan melahirkan PSSI tandingan.  Tidak ada ketegasan sedikitpun dari pemerintah,  bahkan cenderung mendorong gerakan pemberontak ini, dengan membrikan beratus ijin sehingga terselenggara bermacam pertandingan dibawah organisasi illegal ini.  Padahal pemerintah tahu betul motor penggeraknya adalah orang-orang hukuman PSSI.  Sangat tidak mungkin PSSI turun ke lapangan berhadapan dengan panitia penyelenggara turnamen, itu adalah ranah kepolisian.

Lalu sampai kapankah pembiaran ini akan berlangsung?  Pembiaran ini akan berlangsung sampai pihak yang punya kepentingan dengan konflik ini mencapai tujuan.  Siapa pihak tersebut? Dapat dilihat dengan mudah karena organisasi illegal ini menyelenggarakan kegiatan yang membutuhkan dana yang sangat besar maka pemberi danalah yang punya kepentingan.  Dan melihat klub-klub terhukum tersebut sebagian terbesar dimiliki atau diorganisir oleh orang-orang dari partai tertentu (yang hampir semua pemerhati tahu)  maka sudah hampir dapat dipastikan merekalah yang memiliki kepentingan.

Dengan terjaganya konflik ada beberapa keuntungan yang dapat diambil:

1. Menurunkan kredibilitas pemerintah, karena menangani konflik adalah bagian dari ranah pemerintah, menurunnya kredibilitas ini membangkitkan harapan partai ini untuk dapat mengambil untung (mengail di air keruh)

2.Menurunkan kredibilitas PSSI sehingga masyarakat lebih mudah dihasut untuk menggulingkan PSSI karena dianggap sarat masalah tanpa prestasi.  Karena sudah terbukti bahwa menurunkan PSSI melalui jalur organisasi itu selalu gagal.

3.Di akhir cerita konflik panjang ini kalau semua cara untuk menurunkan PSSI telah gagal maka mereka akan  dapat berperan untuk menjadi pahlawan dengan menurunkan ego dan berpura-pura berbesar hati untuk mengalah pada PSSI.  Padahal memang posisi mereka selama ini juga sudah dipihak yang salah.  Dengan cerita sebagai pihak yang dianiaya PSSI lalu mau mengalah maka diharapkan muncul simpati masyarakat terhadap kejadian ini.  Dengan bantuan media, maka kesan ini akan semakin kelihatan dan dimunculkanlah nama-nama ter aniaya serta kelompoknya.  Kalau perlu dibuat kesan agar perjuangan yang telah makan dana sebegitu besar, mereka dengan rela hati menyerah untuk kemajuan, sepakbola Indonesia.  Tapi ini nanti diakhir perjuangan sia-sia mereka.

Jadi gagal pun sudah mereka perhitungkan bahwa kegagalan mengkudeta PSSI harus memberikan keuntungan untuk perjuangan menyuburkan kebun beringin dengan berharap memanen suara untuk pilpres.  Dan menguasai PSSI bagi mereka hitungannya adalah angka-angka pemilih yang cukup signifikan.  PSSI dengan perwakilan diseluruh bagian negeri ini dari pengprov sampai divisi 3 ada berapa puluh ribu orang yang terlibat, apalagi ditambah supporter yang fanatic dan rata-rata masih belum /kurang kritis dan mudah ditiup dengan isu-isu tertentu, sungguh potensi yang luar biasa.  Inilah manajemen konflik yang sedang terjadi di tubuh PSSI.

Kenapa pemerintah seolah tidak berdaya menghadapi ini?  Pemerintah dengan kemenangan minoritas akan sangat sulit untuk bersikap tegas karena di parlemen mereka tidak mendapatkan dukungan cukup kecuali mau bernegosiasi dengan pihak lain.  Negosiasi inilah yang menjadikan pemerintah berjalan sempoyongan tidak dapat tegak karena sebagian menjaga sedang bagian lain meruntuhkan.  Kemenangan minoritas ini adalah kemenangan semu.

So, kita nikmati saja kemenangan kecil kemenangan kecil ini, karena kemenangan besar sepakbola yang betul-betul bersih dan bermartabat masih jauh dari negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun