Kalimat judul diatas membuat hatiku resah. Bagaimana tidak resah, kenapa dia berubah 90 % sikap tulisannya. Loh, kenapa aku yang bingung. Kenapa dia saja tak bingung. Apa yang membuat saya bingung. Lagian bukankah kebingungan itu tidak menyeret kebingungaannya.
Melacurkan tulisannya kepenerbit, apa juga harus melacurkan badan agar penerbit menerima tulisannya. Apa juga editor yang harus dilacurkan oleh penerbit? loh lagi-lagi aku bingung dengan pelacuran ini, apa penerbit itu merupakan rumah bordir, tempat para kelamin bertemu saling sapa, saling jabat tangan. Kenapa kau begitu lacur dengan pikirkanmu. Penerbit, Pelacur, sungguh keduanya merupakan bagian dari kebingunganku,
akupun dia juga kebingungan dengan antara Melacurkan, Tulisan, Penerbit,
ketiga kata yang saling berkaitan dengan yang lain.
kenapa mereka melakukan trio....wowowo...aku sungguh bingung
(bersambung)
(Tulisan ini Duet dengan Priya Purnama)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H