Mohon tunggu...
raveina
raveina Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Ilmu, Filsafat, dan Agama"

16 Februari 2020   11:18 Diperbarui: 16 Februari 2020   13:19 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

REVIEW BUKU
Siti raveina rendriani sigit

Judul : ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
Pengarang: H. Endang saifuddin anshari, MA
Penerbit: PT Bina ilmu surabaya
Tahun terbit: 1987
Halaman :208

Seperti yang telah kita ketahui berama bahwa filsafat tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sebagai makhluk Allah ang diutus ke dunia ini. Begitu pula agama, krena antara filsafat dan agama tentu saling berkaitan satu sama lain. Hakikat manusia ada tiga sebagai makhluk Allah, yaitu berpengetahuan, beragama, dan berfilsafat. Ketiganya saling mendukung satu sama lain. 

Untuk berpengetahuan kita harus memiliki landasan dasar yaitu filsafat dan agama karena filsafat dan agama penting untuk menjaga ketentraman jiwa dan kemantapan langkah manusia agar terus bergerak maju menghadapi berbagai gejolak hidup dan pergolakan dunia dlam rangka mencari pengetahuan dan kebahagiaan. 

Buku ini ditulis H. Endang saifuddin anshari, MA dengan tujuan menambah khazanah pengetahuan pelajar dalam mempelajari ilmu, filsafat dan agama. terdapat 6 bab didalam buku ini yang membahas mengenai perbedaan asasi antara manusia dan hewan, manusia: makhluk pencari kebenaran, teori tentang kebenaran, dan masalah manusia pada bab pertama. 

Selanjutnya pada bab kedua penulis membahas mengenai ilmu pengetahuan, dan seuk-beluknya. Pada bab ketiga penulis membahas mengenai filsafat dan seluk beluknya. Selanjutnya pada bab keempat penulis membahas tentang agama, membahas kepercayaan, agama sebagai kebenaran, iman, akal-budi dan hati, albert einstein tentang agama dan akal fikiranpada bab kelima, dan yang terakhir membahas tentnag nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama pada bab terakhir.

Bab pertama yang membahas mengenai perbedaan asasi antara manusia dan hewan dibahas dengan ringkas dan sederhana oleh penulis. Pada bab ini penulis menyimpulkan bahwa (1) manusia adalah sejenis hewan juga, (2) manusia mempunyai perbedaan tertentu dibandingkan dengan hewan, (3) ditinjau dari segi jasmaniah, perbedaan antara manusia dan hewan adalah gradual/ tidak asasi. (4) ditinjau dari segi ruhaniyah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah prinsipiil, fundamental, dan asasi.

(5) ditinjau dari segi ruhaniyah, maka keistimewaan manusia dibandingkan dengan hewan terlihat dalam kenyataan, bahwa : manusia adalah seeorang, suatu pribadi, makhluk yang berakal sehat,sadar diri, berbicara berdasarkan akal-fikirannya, pandai membanding dan menafsirkan, tukang bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu, punya kehendak dan kemauan bebas, mengenal norma, mempunyai rasa malu, berpolitik, dan pada intinya manusia adalah makhluk yang berkebudayaan.

Sedangkan yang membahas mengenai manusia adalah mahkluk yang mencari kebenaran, penulis menyimpulkan bahwa manusia adalah hewan yang berfikir. Bertanya, berfikir, dan mencari jawaban yang mana jawaban adalah kebenaran, baik tentang tuhan, alam, dan manusia.

Lalu dalam hakikat kebenaran, penulis menarik intisari dari teori korespondensi tentang kebenaran bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dan kenyataan sesuatu itu sendiri. Selanjutnya adalah teori konsistensi tentang kebenaran bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan yang lainnya yang sudah lebih dulu diketahui, diterima, dan diakui sebagai benar. 

Yang terakhir adalah teori pragmatis tentang kebenaran dan dapat diambil intidari melalui kutipan dari Pierce bahwa suatu idea tidaklah disebut benar karena ia memuaskan, tetapi dikatakan memuaskan jika ia benar.Selanjutnya membahas masalah manusia yang mana penulis menyimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu mempuyai masalah dan dapat menimbulkan masalah.
Bagian kedua dalam buku ini membahas mengenai ilmu pengetahuan dan seluk-beluknya secara ringkas tetapi mudah dipahami oleh pembaca. Masuk pada bagian ketiga membahas mengenai filsafat dan seluk-beluknya dan juga mengenai hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan. Selanjutnya pada bagian keempat, penulis membahas agama, macam-macamnya dan tiba pada kesimpulan bahwa agama terbaik dimuka bumi ini adalah islam. Bagian keenam sedikit sama dengan bagian kelima, yaitu masalah kepercayaan manusia. Disini penulis berkeyakinan bahwa sesuatu dasar hidup atau filsafat hidup suatu bangsa akan tahan lama hanya apabila dimuati dengan unsur-unsur yang benar dan abadi, yang universal dan eternal, yaitu ajaran wahyu ilahi, yakni ajaran yang serasi betul dengan fitrah manusia. Pembahasan selanjutnya masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, yaitu tentang agama sebagai kebenaran. Agama dalah kebenaran mutlak yang tidak terbantahkan . Kita tidak dapat hidup hanya dengan kebenaran-kebenaran pengetahua, ilmu dan filsafat, tanpa kebenaran agama. Kita hanya dapat hidup dengan benar dan wajar dengan mengikuti kebenaran yang mutlak, yang juga mengakui eksistensi dan fungsi kebenaran-kebenaran lainnya, yang bersesuaian atau tidak bertentangan dengan agama. Lalu pembahasan terkait iman, akal budi dan hati masih berkesinambungan dengan pembahasan sebelumnya. agar singkat penjelasannya, disini saya aka mengutip perkataan serang cendikiawan pada abad 17, yaitu PASCAL, beliau berkata " hati itu mempunayi alasan-alasan yang tidak dimengerti akal budi". Tetapi akal budi dan hati saling mendukung satu sama lain, akal budi adalah si pencari kebenaran, sedangkan hati adalah penuntunnya. Lalu hal menarik dalam buku ini adalah adanya pembahasan mengenai albert einstein dan agama. Beliau adalah seorang cendikiawan yang menjunjung tinggi adanya agama. Ia berkata bahwa agama sumber segala kebenaran yang tidak dapat disangsikan. Ia percaya bahwa tuhan tidak pernah main-main dengan alam smesta ini. Lalu pada pembahasan terakhir, penulis menulis tentang nisbah antara ilmu, filsafat, dan agama. Tiga hal ini adalah institut kebenaran yang aling berkaitan satu sama lain. Agama memberikan dorongan dan pengarahan terhadap ilmu dan filsafat. Agama sebagai landasan dasar, sedangkan ilmu adalah pengantar menuju filsafat.
Begitulah kira-kira isi buku ini. Ringkas, padat, tetapi mudah dipahami dan terpercaya. Buku ini layak dijadikan pegangan bagi pelajar dan sebagai khazanah dalam rangka menambah keilmuan bagi siapa saja. Buku ini juga meyakinkan para pembaca bahwa filsafat dan agama saling berkaitan, bukan malah filsafat menjauhkan kita dari agama dan tuhan.
Dibalik kelebihan pun pasti ada kekurangan, begitupula buku ini. Diantara kekurangan tersebut adalah cetakan buku yang kurang rapi dan setting tulisan yang terlihat berantakan di beberapa bagian, juga beberapa hal yang kurang dijabarkan sehingga agak sulit dipahami. Sebagai contoh ketika mengutip perkataan dari para ahli luar negri, hanya disertakan artinya tanpa dijelaskan maksudnya. Begitu pula pembahasan mengenai albert einstein dan agam yang mana penulis hanya menyertakan pernyataan Albert einstein tanpa menguraikan lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.
Mungkin tulisan diatas dapat menggambarkan bagaimana isi buku ini sehingga dapat menjadikan pertimbangan bagi yang ingin membaca. Pendapat saya buku ini cukup bagus untuk dipertimbangkan dan dijadikan sebagai rujukan dalam belajar filsafat ilmu bagi para pemula.
Sekian dan terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun