Mohon tunggu...
Revielda
Revielda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

----

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Moral Peserta Didik di Sekolah Dasar, Tinjauan Teori Moral Thomas Lickona

9 Desember 2023   12:33 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan formal tahap pertama yang mempunyai peranan penting dalam membentuk pengetahuan dasar dan kepribadian siswa. Sedangkan, Moralitas berkaitan erat dengan perilaku dan karakter. Dalam menunjang keberhasilan pendidikan yang bermoral, banyak faktor yang menentukan keberhasilan tersebut, termasuk peran pendidik. Pendidik memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi terhadap keberhasilan sekolah. Pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendidik peserta didik agar berbakat dengan kualitas dan nilai moral yang baik (Martha Tiraswati, 2023).

Dalam pendidikan, pendidik tidak hanya berperan sebagai guru saja, namun juga perlu menjadi panutan yang memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan peserta didik di sekolah. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori moral Thomas Lickona, dimana nantinya kita dapat memahami bahwa teori ini sangat berpengaruh pada perkembangan moral peserta didik, bila sudah diterapkan sejak bangku sekolah dasar.

Pembahasan

Menurut Lickona, konsep dasar moral terdiri dari pengetahuan tentang moral (moral knowledge), perasaan tentang moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action). Pertama, melalui moral knowledge siswa memahami prinsip moral, norma, dan nilai moral yang mendasari perilaku etis. Kedua, melalui moral feeling mengajarkan siswa memiliki rasa empati, rasa hormat, dan tanggung jawab terhadap orang lain. Ketiga, melalui moral action, karena sebelumnya siswa telah dibekali dengan pengetahuan moral dan perasaan moral, maka tindakan moral melibatkan mereka dalam perilaku nyata, seperti, memudahkan siswa dalam belajar mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab (Damariswara et al., 2021).

Berdasarkan ketiga unsur sebelumnya , kita dapat menyimpulkan bahwa moral yang baik ditopang oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan kebaikan. Selanjutnya, Thomas Lickona tidak hanya membahas pentingnya ketiga aspek sebelumnya. Namun, ada tujuh unsur penting yang harus Anda ajarkan kepada siswa Anda. 1). Kejujuran (honesty), 2). Kasih sayang (compassion), 3). Keberanian (Courage), 4). Kebaikan (kindness), 5). Kontral diri (self control), 6). Kerja sama (cooperation) dan 7). Kerja Keras (deligence or hard work). Terdapat beberapa alasan mengapa tujuh unsur tersebut penting untuk mulai diajarkan/diterapkan pada jenjang sekolah dasar, yakni. Pertama, cara terbaik untuk menjamin peserta didik memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya. Kedua, dapat meningkatkan prestasi akademik. Ketiga, sebagian siswa tidak mendapat ajaran tersebut di lingkungan rumah. Keempat, menjadikan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dalam masyarakat yang beragam. Kelima, persiapan terbaik untuk menyongsong perilaku di masa dewasa. Keenam, nilai-nilai budaya yang ditanamkan tidak larut ditengah beradaban (Loloagin et al., 2023).

Oleh karena itu, mengapa jenjang sekolah dasar harus dapat menjadi pondasi untuk memberikan siswa pemahaman yang akan berdampak baik pada kehidupan mereka di masa depan. Dan juga, berhati hati, agar siswa tidak salah paham mengenai maksud sebenarnya. Sebab, pendidikan yang berkualitas memberikan landasan yang kokoh bagi kelangsungan hidup peserta didik.

Kesimpulan 

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 konsep dasar moral menurut Thomas dan tujuh unsur penting yang harus diajarkan, serta alasannya. Penerapan konsep moral yang dimiliki Thomas Lickona sangat penting dalam perkembangan moral peserta didik di tingkat sekolah dasar. Karena, dengan penanaman moral di jenjang tersebut siswa sudah memiliki pemahaman yang cukup terkait dengan apa yang diajarkan dan dapat menjadi bekal dasar yang kuat untuk masa depan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun