Eksplorasi luar angkasa adalah salah satu pencapaian paling menakjubkan dalam sejarah manusia. Dalam beberapa dekade terakhir, fokusnya adalah menjelajahi Mars, planet yang paling mirip Bumi di tata surya. Seiring dengan berkembangnya misi, masyarakat kini melihat Mars sebagai destinasi masa depan menarik yang dapat dijelajahi, dihuni, dan dipelajari secara mendalam.
Misi eksplorasi ke Mars telah menjadi fokus utama badan antariksa seperti NASA (National Aeronautics and Space Administration), ESA (European Space Agency), dan SpaceX. Salah satu misi paling menarik saat ini adalah misi penjelajah Perseverance yang diluncurkan NASA pada Februari 2021. Tujuan penjelajahan ini adalah menjelajahi permukaan Mars, mencari tanda-tanda kehidupan mikroba, mengumpulkan sampel batuan, dan mempersiapkan misi manusia di masa depan. Misi Perseverance telah menghasilkan inovasi terbaru, termasuk helikopter kecil bernama Ingenuity yang berhasil terbang di atmosfer Mars, membuka pintu penggunaan pesawat dalam eksplorasi masa depan. Penggunaan teknik tersebut membuka jalan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang atmosfer, geologi, dan bahkan topografi Mars.
Mars kaya akan fitur geologi dan topografi. Mars merupakan benda langit yang letaknya relatif dekat dengan Bumi dan permukaannya mudah terlihat sehingga menjadi target penelitian yang menarik tidak hanya untuk memahami sejarah geologinya tetapi juga untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya kehidupan. Dalam lima tahun terakhir, penelitian dan eksplorasi Mars telah memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang geologi dan geomorfologi planet Merah ini. Melalui upaya kolektif wahana antariksa dan penelitian ilmiah, kita telah memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan karakteristik permukaan Mars.
Banyak wahana antariksa yang memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang Mars. Misalnya, Perseverance Rover milik NASA yang mendarat pada Februari 2021 melakukan survei geologi detail di kawasan Kawah Jezero. Penjelajah tersebut mengumpulkan sampel batuan dan tanah untuk dianalisis di laboratorium di Bumi, yang dapat memberikan wawasan tentang sejarah air dan kemungkinan adanya kehidupan di masa lalu. Selain itu, wahana antariksa dari berbagai negara, seperti Misi Mars Rover India dan Misi ExoMars ESA, terus membuat peta permukaan Mars yang lebih detail. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan di orbit, para ilmuwan akan dapat mempelajari stratigrafi, komposisi, dan morfologi planet dengan lebih baik.
Dalam lima tahun terakhir, penelitian telah menghasilkan sejumlah penemuan yang signifikan tentang geologi dan geomorfologi Mars. Salah satu temuan penting adalah bukti kuat akan adanya air cair di masa lalu, seperti jejak delta dan aliran sungai yang teridentifikasi secara jelas di permukaan planet. Penemuan ini menambahkan bukti bahwa Mars mungkin pernah memiliki lingkungan yang mendukung kehidupan. Selain itu, pemetaan baru telah mengungkapkan detail-detail baru tentang fitur-fitur geomorfologis seperti lembah, gunung berapi, dan kawah. Misalnya, penelitian terbaru menunjukkan adanya kemungkinan aktivitas geologi dan geomorfologi yang relatif baru di sekitar beberapa gunung berapi, menunjukkan bahwa Mars mungkin masih memiliki proses geologis yang berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H