Tepat hari ini 92 tahun, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan. Sepak bola nasional yang kita nikmati hingga saat ini tak terasa sudah berusia hampir satu abad. Federasi sepak bola di Indonesia dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta.
Pendirian PSSI juga memulai historiografi perjalanan yang dikatakan sepak bola nasional. Untuk merayakan HUT PSSI ke-92 ini, alangkah baiknya membuka lembaran lama bagaimana lahirnya sepak bola nasional ini.
Jauh sebelum adanya PSSI, sepak bola kala itu hadir di Hindia Belanda pada abad ke-19. Ya, itu artinya kolonialah yang mengenalkan kita soal permainan si kulit bundar tersebut. Kolonialisme tak selamanya dipandang negatif, ada sisi-sisi yang baik salah satunya mengenalkan sepak bola.
Singkat cerita, sepak bola menjadi permainan yang populer di Hindia Belanda, permainan yang gemar dimainkan oleh laki-laki Belanda, bumiputra, ataupun orang Cina. Bond atau yang saat ini bisa kita sebut dengan klub atau kesebelasan muncul di berbagai daerah, melibatkan orang Belanda tentunya, bumiputra dan orang Cina juga.
Banyaknya bond sehingga sepak bola harus dibuat lebih serius, ditambah lagi kondisi Eropa  tahun 1920-an terjadi depresi ekonomi yang di mana terjadi penurunan nilai ekspor dari Hindia Belanda ke negara-negara Eropa lainnya. Kebetulan sepak bola menjadikan profit bagi pemerintah Kolonial, hingga dibentuknya NIVB (Nederlandsch Indische Voetbal Bond) pada 1919.
Nederlandsch Indische Voetbal Bond adalah organisasi sepak bola Hindia Belanda. Dengan adanya NIVB membuat sepak bola tak hanya sekedar hiburan saja, tapi menjadi olahraga yang bisa dikatakan 'profesional' saat itu. Selain itu profit yang didapatkan setiap pertandingan yang penuh penonton membuat keuntungan bisa lebih dari 10.000 gulden dari tiket pertandingan.
Seperti jobdesk sebuah organisasi sepak bola, NIVB membentuk kompetisi yang diikuti bond Belanda dan Hindia Belanda. Sehingga pada 1924 NIVB bergabung ke dalam FIFA sebagai organisasi sepak bola seluruh dunia. Semua itu memicu bumiputra bergerak.
Mulai muncul bond-bond pribumi, saat itu yang pertama kali adalah Makassar Voetbal Bond (MVB) pada 1915 di Makassar. Makassar Voetbal Bond saat ini bisa dikenal sebagai PSM Makassar. Perkembangan sepak bola di Makassar memicu muncul bond-bond lain khususnya di Jawa.
Pada 1919 dimulai muncul bond di Magelang, berlanjut ke Solo, Surabaya, Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Pada abad ke-20 bumiputra sedang gencar-gencarnya memiliki semangat bersatu dan berorganisasi, periode ini juga dikatakan kebangkitan nasional.
Hingga pada 1924 muncul persatuan antar bond bumiputra Javasche Voetbal Bond (JVB). Namun gagasan itu gagal karna tak ditanggapi oleh para anggota bond lainnya. Berlanjut pada 1927 Indonesische Voetbal Bond (IVB) tetapi kembali gagal karena justru terlalu sering bekerjasama dengan NIVB.
Hingga pada akhirnya muncul satu tokoh yang melahirkan sepak bola Indonesia, ia adalah Ir. Soeratin Soesrosoegondo. Tak berlatarbelakang dunia sepak bola, tetapi memiliki kegemaran bidang sepak bola. Soeratin muda adalah seorang lulusan sekolah tinggi Hecklenburg, Jerman. Tak jauh dari kota Hamburg yang juga kultur sepakbolanya kuat dengan Hamburg SV.