Mohon tunggu...
Ruzika Halim
Ruzika Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Ruzika Halim

S1 Gizi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Penggunaan Bahasa Indonesia

2 Desember 2020   12:31 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelompok Bahasa yang ada di Dunia yaitu Endogerman, Eropa, Semit, Arab, Altai, Jepang, Austronesia, dan Asia. Jika membahas tentang negara Indonesia, Bahasa yang kita pakai yaitu Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. Bukti bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yaitu dari penggunaan Bahasa Melayu pada Kerajaan Malaka, dan pada prasasti di Kerajaan Sriwijaya.

            Peristiwa perkembangan Bahasa Indoensia yaitu :

  • Ejaan Van Ophuisjen pada tahun 1901, yaitu penggunaa huruf i yang ditulis sebagai fungsi ejaan i dan juga ditulis sebagai fungsi ejaan y, contoh : Soerabaia. Huruf j yang ditulis sebagai fungsi ejaan y, contoh : jang, pajah, sajang. Huruf oe yang ditulis sebagai fungsi ejaan u, contoh : goeroe, itoe, oemoer. Tanda baca seperti (,) dan (") untuk menulis kata-kata ma'moer, 'akal, ta', pa'.
  • Sumpah Pemuda 1928.
  • Kongres Bahasa Indonesia I di Solo 1938.
  • Peresmian Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu 18 Agustus 1945.
  • Ejaan Republik/Soewandi (1947), yaitu ejaan yang mengalami perkembangan dan perubahan dari ejaan sebelumnya, seperti penggunaan huruf oe diganti menjadi u, contoh : guru, itu, umur. Penggunaan hamzah dan sentak diganti dengan huruf k, contoh : tak, pak, rakjat. Penggunaan kata ulang yang boleh diganti dengan angka 2, contoh : kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya.
  • Kongres Bahasa Indonesia II di Medan 1954.
  • Rancangan Ejaan Pembaharuan 1956, rancangan ejaan ini tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia.
  • Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 196, rancangan ejaan ini tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia. Konsep ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya, lalu diurungkanlah peresmian ejaan ini.
  • Rancangan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966, ejaan ini juga tidak sempat disahkan oleh Pemerintah Indonesia.
  • Ejaan yang Disempurnakan 17 Agustus 1972, ejaan ini baru disahkan pemakaiannya pada 16 Agustus 1972, oleh Presiden Republik Indonesia berdasarkan Putusan Presiden No. 57, pada tahun 1972.

Ada beberapa fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya yaitu :

  • Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai lambang kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu masyarakat Indonesia yang dikenaldengan berbagai latar belakang, budaya, dan bahasanya, serta alat penghubung antar budaya dan daerah, karena setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki bahasa dan budaya yang berbeda-beda.
  • Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang berfungsi sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar resmi pada lembaga-lembaga pendidikan, bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa resmi yang digunakan dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
  • Bahasa digunakan sebagai kata untuk berkomunikasi antar sesama sebagai penduduk Negara Indonesia.  Bahasa Indonesia sebagai transaksional yaitu membawa informasi atau pesan, dan sebagai interaksional yaitu untuk mengekspresikan relasi sosial, dan untuk menunjukkan sikap seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun