Mohon tunggu...
Rutma Parningotan
Rutma Parningotan Mohon Tunggu... Guru - Sociology's Teacher

Give thanks. Channel YouTube: Rutma Parningotan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untuk Apa Marah Jika Tidak Mengubah Apapun

7 Desember 2024   14:19 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:16 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.kibrispdr.org/unduh-44/keep-calm-and-design-on.html

Beberapa media sosial yang ada saat ini banyak yang menjadi "tempat curhat". Dan media sosial yang masih populer sebagai tempat curhat adalah facebook, X (sebelumnya bernama twitter), instagram, dan lain sebagainya. Selain curhat media sosial juga dijadikan tempat untuk berbagi kehidupan pribadi (sehari-hari) seperti masak-memasak, tips dan trik, berbagi ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi.

Yang mau saya bahas di sini adalah bukan media sosialnya, namun mengenai apa yang kita bagikan kepada orang lain melalui media sosial. Jika itu hal yang positif, rasanya tidak ada salahnya dan sah-sah saja jika dilakukan apalagi bermanfaat bagi banyak orang. Namun, yang "sedikit" tidak baik adalah jika kita berkeluh kesah mengenai kehidupan pribadi tentang ketidaksukaan kita terhadap sesuatu. Jika memang dengan membuatnya di media sosial dan kemudian bisa mengubah masalah yang kita hadapi, mungkin ada hasil yang kita dapatkan. Namun, bagaimana jika masalah yang kita keluhkan dan dibagikan di media sosial tidak berdampak apapun bahkan mungkin bisa juga menjadi masalah baru bagi keluarga atau teman dekat atau orang yang merasa ada hubungannya dengan masalah tersebut. Jika ada orang menanggapi curhatan kita di media sosial, hal tersebut juga tidak banyak membantu penyelesaian masalah kita karena besar/kecil masalah kita, pasti cuma kita yang bisa menyelesaikannya sendiri.

Kemarahan kita dengan adanya masalah yang kita hadapi, bisa kita selesaikan dengan berbagai cara dan kita punya cara masing-masing. Hal ini sama dengan contoh berikut yaitu ada seorang karyawan yang selalu protes dengan segala kebijakan atau peraturan di kantornya. Namun, lucunya ia tetap bekerja dan bertahan di perusahaan tersebut. Jika memang tidak suka dengan segala hal pada perusahaan tersebut, tentu sebaiknya ia mulai memikirkan mencari tempat kerja baru yang sesuai dengan keinginannya.

Kesimpulannya ada di judul yang saya buat, yaitu untuk apa kita marah jika tidak mengubah apapun. Cara untuk mengubahnya kita bisa melakukan refleksi/evaluasi atas apa yang telah terjadi dalam hidup kita. Mencoba berdamai dengan diri sendiri, juga merupakan salah satu cara untuk meredam kemarahan/ketidaksukaan kita tanpa harus meluapkannya di media sosial atau berkoar-koar sana-sini. Tidak ada yang salah dengan media sosial, siapapun kita bisa memilikinya, bisa membuat apapun di media sosial, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun