Mohon tunggu...
Ruth Rajagukguk
Ruth Rajagukguk Mohon Tunggu... -

Jurusan Ilmu komunikasi Jurnalisme Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karet Jam

24 April 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini pepatah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali sering di salah artikan oleh mahasiswa. Terlambat seolah menjadi pilihan dalam menjalankan kegiatan kampus karena diaanggap hal biasa. Tidak adanya komitmen dalam penggunaan waktu oleh mahasiswa dianggap wajar karena terjadi di hampir seluruh kegiatan. Mahasiswa sering meremehkan ketepatan waktu karena berpikir tidak ada akan yang datang tepat waktu . Bukan berarti semua Mahasiswa menjadi lupa akan komitmen waktu, namun lebih banyak mahasiswa yang berpikir mereka datang terlalu awal . Pemikiran demikian membuat jam karet mulai membudaya dalam dunia kampus. Komitmen ketepatan waktu harusnya bisa di bangun dari kegiatan rutin mahasiswa yaitu kuliah. Perkuliahan pun sering terganggu dengan mahasiswa yang datang terlambat. Toleransi keterlamabatan yang ditetapkan oleh kampus sering dimamfaatkan dengan cara yang salah. Banyaknya kegiatan rutin mahasiswa seolah membuat jam memiliki karet dan bisa ditarik kapan saja. Waktu seolah menjadi elastis dan bisa gunakan seenaknya. Kurangnya kesadaran penggunaan waktu juga mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Penggunaan waktu yang efisien dapat mengoptimalkan prestasi kita. Membuat komitmen dengan waktu akan membuat masa kuliah kita tidak elastis seperti karet.

Ruth Sondang Rajagukguk

Jurusan Ilmu Komunikasi, Atma Jaya Yogyakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun