Mohon tunggu...
Ruth Lupitadewi Yusuf
Ruth Lupitadewi Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Ruth Lupitadewi Yusuf

NPM 2013034011 Pendidikan Geografi Kelas A ( Ganjil ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Perubahan Iklim Bagi Perekonomian Dunia

20 Desember 2020   21:58 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi dalam jangka yang panjang dalam distribusi pola suatu cuaca secara statistik maupun sepanjang periode waktu hingga jutaan tahun.Perubahan iklim itu terjadi karena suatu meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida serta gas-gas yang lainnya terpadat pada  atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.Perubahan iklim ini menjadi salah satu isu utama yang menjadi perhatian berbagai pihak yaitu dari Indonesia maupun di dunia .

Perubahan iklim itu secara langsung berdampak negatif terhadap  manusia juga dan lingkungan yang ada sekitarnya.Perubahan iklim juga bisa  menyebabkan terjadinya suatu  penurunan dan juga dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satunya yaitu  indikator perubahan iklim baik dari suhu dan curah hujan.  

Peralihan musim yang terjadi ini  tidak menentu dan disertai berbagai cuaca ekstrim yang terjadi di pada setiap musimnya, seperti kekeringan atau hujan badai. Hal-hal ini merupakan sebagian dampak yang kita rasakan secara nyata akibat fenomena perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global.Seperti kita ketahui, bahwa global warming atau pemanasan global itu terjadi akibat peningkatan suatu karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Karbondioksida tersebut dihasilkan dari emisi kendaraan bermotor dan juga proses biologis. Akibatnya terjadi suatu penumpukan zat CO2, dan  peningkatan suhu udara menjadi tidak stabil sehingga dapat memicu perubahan iklim.Dampak dari fenomena ini tidak bisa dianggap hal yang biasa saja .Melainkan kerusakan ekosistem dan potensi gangguan kesehatan bagi makhluk hidup, ternyata pemanasan global juga dapat berdampak buruk bagi perekonomian dunia, termasuk juga negara kita sendiri yaitu Indonesia.

United States Global Climate Change Program mengartikan bahwa suatu perubahan iklim itu terjadi sebagai reaksi ekstrim fenomena cuaca yang menciptakan suatu dampak yang negatif dan terjadi pada sumber daya pertanian, sumber daya air, kesehatan manusia, vegetasi serta tanah, yang menyebabkan suatu dua kali lipat dari konsentrasi karbon dioksida di dalam suatu  ekosistem tersebut .Di sini saya akan mengambil sebuah contoh perubahan iklim bagi perekonomian yang terjadi di dunia pada saat ini.Kenaikan suhu yang saat ini terjadi terus memicu terjadinya suatu  gelombang panas yang lebih intens dan  lebih lama, dan tekanan pada ketersediaan serta kualitas air untuk minum dan juga pada pertanian. Hal tersebut membuat sebuah Bank yang ada di Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs,terkena dampak dari perubahan perubahan iklim yang terjadi saat sekarang ini.

Global Markets Institute telah memperingatkan resiko yang sangat signifikan terhadap kota-kota terbesar di dunia, yang sangat rentan sekali  terhadap badai yang lebih sering terjadi , suhu yang terus menerus lebih tinggi, menaiknya permukaan laut, dan lonjakan badai. Goldman menyoroti tiga kota yang bisa terkena dan terdampak dari gelombang badai dan bisa menghadapi banjir yang berbahaya, yakni Lagos,New York,dan Tokyo .
Menurut laporan yang telah didapatkan pada beberapa kota ini telah menghasilkan sekitar 80% dari PDB global dan merupakan salah satu rumah bagi lebih dari setengah populasi dunia saat ini. Dan sekiranya 40% dari populasi tinggal didalam jarak 100 kilometer dari pantai, dan 1 dari 10 orang tinggal di daerah kurang dari 10 meter di atas permukaan laut. Tetapi tidak hanya didalam tiga kota tersebut, tetapi pesisir dataran rendah utama lainnya atau kota-kota yang sudah rawan banjir termasuk Shanghai, Dhaka,serta  Mumbai yang  termasuk ke dalamnya.

Goldman mengatakan bahwa pertanian akan sangat terpengaruh, karena suatu suhu yang lebih hangat dan pola curah hujan yang berubah sehingga dapat mengurangi suatu hasil dan kualitas nutrisi serta dapat mengubah musim tanam dan zona pertanian yang terjadi di seluruh dunia. Ternak juga dapat  dipengaruhi oleh suhu yang lebih tinggi dan berkurangnya suatu  pasokan air.Sehingga,setengah dari populasi dunia diperkirakan akan hidup di daerah yang tertekan air segera. Hal itu akan mempengaruhi kegiatan ekonomi, merusak infrastruktur dari bangunan hingga transportasi ke sistem pengelolaan air dan limbah, serta secara tidak proporsional membahayakan penduduk yang rentan. 

Dan menurut Goldman ,beliau  mengatakan bahwa lebih bijaksana bagi beberapa kota untuk mulai berinvestasi pada sekarang ini daripada menunda Investasi akan menyebabkan perekonomian dunia akan menurun.Pengaruhnya dalam pembangunan ekonomi itu  dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.Dan memiliki pengaruh langsung ketika aktifitas ekonomi tersebut banyak bergantung pada iklim dan cuaca seperti pertanian sebagai tadah hujan dan aktifitas nelayan yang ada di laut. Dan pengaruh tidak langsung terjadi karena  ketika bencana akibat perubahan iklim itu menyebabkan terganggunya sebuah aktifitas ekonomi seperti bencana banjir yang menyebabkan perekonomian masyarakat yang akan lumpuh. 

Perubahan iklim itu tidak dapat dihentikan sehingga  kecenderungannya terus meningkat semenjak revolusi industri, oleh karena itu seharusnya  kita berusaha memperlambat laju perubahannya dengan memulai gaya hidup yang ramah lingkungan, kita juga harus mulai beradaptasi dan meningkatkan penelitian dan pengembangan sistem pertanian, sistem perikanan, serta tata kota dan pembangunan sehingga kita bisa lebih tahan lagi terhadap suatu perubahan iklim yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap perekonomian Negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun