Desa Kemuning adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian yang terbagi menjadi tiga wilayah: kawasan pertanian sawah, kawasan perkebunan, dan kawasan perkebunan teh. Semua wilayah ini memiliki potensi untuk berkembang, yang dapat meningkatkan ekonomi lokal. Masyarakat Dukuh Tanen banyak menanam sereh dapur untuk digunakan sebagai bahan tambahan masakan dan ramuan herbal. Selain itu sereh dapur yang dipanen akan dijual bagian bonggolnya dengan menyisakan bagian daun. Sementara itu, daun yang lain tidak dimanfaatkan dan terbuang sia-sia. Padahal, daun tersebut masih mempunyai potensi yang tinggi untuk dijadikan produk bermanfaat, salah satu contohnya minyak atsiri.
Minyak atsiri sereh dapur memiliki beberapa kandungan senyawa, yaitu sitral, myrcene, geraniol, citronellol dan -oxobisabolene yang bermanfaat sebagai anti jamur dan bakteri, anti serangga, dan anti kanker. Sereh dapur dapat menghasilkan rendemen minyak atsiri sebesar 0,4% hingga 0,6 %, hasil tersebut cukup bagus dalam produksi skala UMKM dan bernilai ekonomis tinggi jika dijual dengan sasaran yang sesuai.
Selain itu, daun pasca destilasi masih dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos akan sangat berguna bagi masyarakat untuk pemakaian sendiri, bahkan bisa dijadikan produk kompos yang bisa diperjualbelikan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonom.
Namun, masyarakat Dukuh Tanen belum sepenuhnya memanfaatkan potensi ini. Masih diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya sereh dapur, serta dukungan dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengembangkan bisnis dan mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Dengan sepenuhnya memanfaatkan potensi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dukuh Tanen dan mengembangkan Desa Kemuning sebagai sentra produksi sereh dapur yang unggul.
Tim Hibah MBKM UNS dari program studi Pendidikan Biologi melakukan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan secara maksimal sereh dapur. Mahasiswa diterjunkan langsung ke lapangan dengan melakukankegiatan sosialisasi kepada petani, persiapan alat dan bahan untuk destilasi, proses destilasi, dan pengolahan limbah destilasi menjadi pupuk organik padat. Kegiatan ini berlangsung selama enam bula yaitu dari Februari hingga Juli 2024.
Selain kegiatan inti tersebut, mahasiswa juga melakukan kegiatan lainnya seperti pengajian, kerja bakti, buka Bersama dan rapat rutin bulanan. Selain menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, mahasiswa juga dapat bekerja secara langsung bersama masyarakat.
Tim hibah MBKM Minyak Atsiri menggunakan konsep personal branding dalam beberapa kegiatan, seperti membuat Website, Instagram, dan YouTube yang digunakan sebagai sarana branding Dukuh Tanen. Branding sangat penting untuk membangun bisnis dan khususnya dunia professional sebagai media promosi.
Selama kegiatan berlangsung penulis mendapatkan banyak pengalaman terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat, pengetahuan tentang metode destilasi dan pengolahan limbah destilasi menjadi pupuk organik. Selain itu penulis adalah anggota PDD yang memegang branding Instagram
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H