Sabtu, 25 Januari 2025 mahasiswa KKN-T IPB Desa Ciherang berhasil mengadakan demonstrasi hasil pembuatan Alat Pemusnah Sampah (APS) yang diadakan di Desa Ciherang Peuntas, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sampah menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Desa Ciherang. Salah satu kendala yang dihadapi adalah minimnya akses pengangkutan sampah yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di lingkungan sekitar mereka. Pembakaran sampah secara liar dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi penumpukan sampah yang dihasilkan. Namun, membakar sampah secara liar menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, seperti meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat, sehingga dibutuhkan solusi konkret guna menangani permasalahan sampah tersebut.Â
Melihat kondisi tersebut, tim KKN-T IPB di Desa Ciherang, Kabupaten Bogor berupaya mengatasi permasalahan penumpukan sampah dengan menciptakan sebuah inovasi berupa Alat Pemusnah Sampah (APS). Berbeda dengan pembakaran pada umumnya, APS mampu mengurangi sampah yang dihasilkan dan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Alat ini dirancang dengan proses pembakaran sempurna yang terkontrol dengan memanfaatkan uap air dan limbah oli bekas sebagai bahan bakar utama pembakaran.
APS ini memiliki kemampuan membakar berbagai jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga yang tidak mengandung limbah B3, limbah tekstil, baterai, kaca, pupuk, limbah cat, limbah elektronik, limbah farmasi, dan detergen. Selain itu, proses pembakaran sampah yang dihasilkan dari APS mencapai suhu di atas 400°C. Proses pembakaran dengan suhu tinggi ini dapat memastikan proses pembakaran berlangsung sempurna, sehingga sampah terurai dengan efektif dan menghasilkan asap yang sangat minim. Hasil samping proses pembakaran berupa abu yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan konstruksi bangunan, seperti pembuatan paving block dan batako dari abu hasil pembakaran. Abu tersebut dimanfaatkan sebagai bahan substitusi semen, sehingga menciptakan nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat Desa Ciherang sebagai sebuah keberlanjutan.Â
Proses pembuatan APS dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti drum bekas, oli bekas, pipa besi, dan material pendukung lainnya. Alat ini menggunakan bahan dasar limbah seperti oli bekas atau minyak jelantah sebagai bahan bakar. Tim mahasiswa KKN-T Â bekerja sama dengan masyarakat desa dalam merancang dan menyelesaikan alat ini.Â
Sosialisasi mengenai APS dilaksanakan di Balai Desa Ciherang dan dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai penggunaan APS sekaligus mendemonstrasikan cara kerja alat tersebut. Adapun buku pedoman terkait SOP, persyaratan, dan perawatan APS yang dapat diikuti oleh masyarakat dalam penggunaan alat tersebut. Masyarakat menyambut baik dan antusias terhadap inovasi ini, karena APS memberikan solusi nyata untuk masalah sampah yang selama ini dihadapi desa.
Program ini menjadi bukti nyata mahasiswa melalui program KKN-T yang dapat berkontribusi secara langsung dalam menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat. Inovasi APS ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah di desa-desa lain yang menghadapi permasalahan serupa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI