Mohon tunggu...
Terdokumentasikan
Terdokumentasikan Mohon Tunggu... Tutor - Jurnalis

Cultural Studies Enthusiast (Melihat, Mendengarkan, Membaca, Berdiskusi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya-gayaan Naik Sepeda?

27 Februari 2014   05:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:25 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tren Sepeda dikalangan muda.

Banyak alasan untuk kembali bersepeda sekarang dan tentu mengapa orang lebih memilih sepeda sebagai salah satu alat transportasi yang mendukung kegiatan mereka sehari-hari. Ambil saja contoh dilingkungan kampus, ruang-ruang yang dibuat sedemikian rupa untuk para pesepeda di kampus-kampus kian marak. Sekarang pun para mahasiswa perlahan beralih dari kendaraan bermotor ke sepeda sayangnya, tidak banyak. Padahal, Parkiran khusus sepeda dan ruang hijau pun mulai menjadi salah satu perhatian khusus oleh kampus untuk menunjang setiap kegiatan mahasiswa-mahasiswa. Jika ditanya apa alasan utama mahasiswa menggunakkan sepeda ke kampus adalah tidak adanya biaya yang harus dikeluar. Selain itu, menyehat badan karena badan kita, bukan? Badan kita didorong untuk bekerja lebih. Tentu,  jika dilihat banyak energi positif  dapat kita ambil dengan bersepeda ke kampus. Namun, apakah semua mahasiswa sadar akan itu? Sedangkan, masih banyak mahasiswa yang tidak menaruh perhatian terhadap bersepeda.

Banyak diantara mahasiswa lebih bangga menggunakkan berkendaraan bermotor, padahal mereka tidak tahu jika  banyak hal yang dapat mereka ambil dengan bersepeda. Hanya trenlah yang dapat menjaring minat kalangan muda. Mengapa demikian?  Dikarenakan kalangan muda yang pada umumnya berorientasi dengan pandangan orang lain terhadap dirinya, membuat mereka  selalu berubah dan selalu membentuk diri agar dapat diterima dilingkungan atau kelompok untuk mendapat pengakuan keberadaan mereka. Maka,  jika kita dapat membentuk suatu tren bersepeda  dikalangan muda itu akan berdampak untuk kalangan muda lainnya karena tidak dipungkiri bahwa tren itu sendiri membawa efek domino. Jadi yang terkena dampaknya bukan hanya kalangan muda tapi berpengaruh ke seluruhan kalangan dan menjadi budaya baru.

Kembali ke upaya membangkitkan budaya sepeda dilingkup kampus terutama. Sekarang ini, sudah banyak kampus yang membuat jasa peminjaman sepeda untuk berkeliling kampus, sudah banyak kampus yang membangun jalur sepeda, sudah banyak juga penghijauan yang diupayakan. Sekarang pertanyaannya bagaimana dengan kita sebagai mahasiswa, sudahkah kita memanfaatkannya? Sudahkah kita menjadi penggerak massa untuk mengarahkan gaya hidup manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat?

Mari kita lihat, manfaat apa saja yang bisa kita bisa dapatkan dalam bersepeda ke kampus selain, hemat uang bulanan dan menjadi lebih sehat?  Mendapat teman baru, menghilangkan stress, meningkatkan mood kita, melihat lingkungan kita, itulah beberapa dari banyak hal yang akan dapat jika kita kembali membudayakan bersepeda. Jika perlahan-lahan gerakan ini terus bertumbuh maka, dalam jangka waktu panjang tidak ada lagi namanya “udara kotor” yang menganggu. Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita menyebarkan semangat positif itulah awal kita menebarkan perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun