Mohon tunggu...
Inovasi

Tragedi ask.fm Berdarah

20 September 2015   23:05 Diperbarui: 21 September 2015   00:41 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ask.fm? Siapa sih yang tidak tahu tentang media sosial yang satu ini? Hampir seluruh remaja paham tentang ask.fm, bahkan istilah-istilah baru di sini pun juga menjamur di masyarakat seperti impdesc (impersonate describe), tbh (to be honest), pap (post a picture) dan yang lain sebagainya. Positifnya, media sosial ini mempunyai fungsi hiburan yang cukup tinggi bagi remaja umur 14-18 tahun karena beberapa jawaban yang berisikan tentang cerita-cerita horor atau pengalaman lucu dari user lainnya. Dan sifatnya juga mendidik, melalui penyampaian informasi tentang hal-hal baru seperti misalnya posting tentang berita terbaru yang terjadi di sekitar lingkungannya, membahas tentang perkembangan politik di Indonesia atau bahkan posting tentang manfaat berbagai bahan yang sering kita temui di sekitar kita untuk bisa menyembuhkan suatu penyakit.

Berdasarkan artikel pada akun kaskus (http://m.kaskus.co.id/thread/535134370e8b46fe5f000040/sejarah-tentang-askfm/1) situs yang berasal dari Latvia dan diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2010 ini memiliki istilah yang sangat fenomenal yaitu “anonymous”, seorang penanya yang tidak memunculkan namanya dan dengan bebas menanyakan apa saja kepada user lain. Situs ini memang dibentuk untuk kegiatan tanya-jawab dan menelaah profile antar user tanpa diketahui oleh siapapun, namun tidak semua user menggunakan situs ini dengan bijaksana. Situs ini justru malah marak dengan question-question yang kurang enak dilihat. Ahli keamanan cyber Robert Siciliano berpendapat ask.fm adalah situs cyberbullies yang kerap dimanfaatkan pengguna untuk menjatuhkan seseorang tanpa mengetahui asal-usul identitas mereka, berarti ask.fm sangat memungkinkan terjadinya cyberbullying yang tidak bisa dideteksi siapa yang menjadi sumber bullier nya.
Kita bisa lihat pada kasus Hannah Smith yang berumur 14 tahun ditemukan sudah meninggal di kamar oleh kakaknya hanya karena ulah “anon” yang memberi question berisikan “Semua akan bahagia jika melihat Anda mati”. Sungguh miris melihat berbagai kejadian yang mempunyai predikat tidak masuk akal, keputusan mengakhiri kehidupan hanya karena sifat labil yang dimiliki oleh anak berumur 14 tahun, padahal menurut data yang diterima pengguna ask.fm sudah mencapai 70juta pada tahun 2013 dengan 30juta jawaban setiap harinya. Perkembangan jumlah user ask.fm memang sangatlah pesat dari sejak tahun 2012 yang awalnya hanya terdapat 5juta pengguna dengan 15juta jawaban per hari saja, hingga saat ini mungkin bisa menembus 100juta user, entah hal itu akan menjadi sebuah kabar baik atau malah justru kekhawatiran bagi masyarakat pengguna ask.fm. Dengan melihat berbagai fenomena di media sosial ini, yang sering menggunakan istilah “lempar batu sembunyi tangan” atau lebih jelasnya ingin menghakimi namun tidak ingin menampakkan siapakah dia yang sebenarnya dan pada akhirnya bisa berdampak sangat buruk bagi user yang belum cukup dewasa dalam menyikapi sebuah masalah.

Dilihat dari sudut pandang komunikasi, hal-hal ini bisa terjadi karena pengaruh yang diberikan oleh lingkungan sekitar yang di mana dia aktif dalam kegiatan sehari-hari seperti yang tertera pada Standpoint Theory “Pengalaman individu, pengetahuan dan perilaku komunikasi sebagian besar dibentuk oleh kelompok sosial di mana mereka aktif” (Wood, J.T.T., 1982 dalam West, R., & Turner, L.H., 2000) yang berarti jika seseorang makin aktif menggunakan ask.fm akan semakin dalam pula doktrin pola hidup yang tertera di sana di dalam pemikiran setiap pengguna aktif ask.fm, lebih parahnya lagi jika pemikiran user hanya tertuju pada ask.fm saja, hal itu bisa menyebabkan pengaruh baik atau justru buruk karena user akan mudah tersanjung bila dipuji dan akan cepat terpukul jika diberi sedikit banyak kritikan untuk dirinya lalu pada akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak baik, seperti contoh tentang kisah Hannah Smith yang mengakhiri hidupnya dengan sia-sia.

Jadi sangat disarankan kita sebagai masyarakat pengguna media sosial ask.fm harus lebih bijaksana dalam menggunakannya. Entah itu sebagai penanya atau penjawab, karena dampak buruk yang timbul bukan hanya pada angan-angan belaka namun sudah menjadi sebuah fakta. Sekiranya tetaplah menjadi smart user yang justru memberi informasi yang berguna bagi user yang lain, bukan juga hal-hal yang berbau “menyumpahi” hanya untuk mendapatkan banyak like namun posting yang mendidik akan jauh lebih menarik dan bermanfaat bagi seluruh pengguna. Dan bagi orang tua yang memiliki anak remaja berumur 14-18 tahun disarankan untuk lebih memperhatikan kegiatan dan setiap aktivitas anak dalam bermain media sosial dengan cara tetap memantau namun tidak melarang sepenuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun