Mohon tunggu...
Ruth MelodyMisbow
Ruth MelodyMisbow Mohon Tunggu... Guru - mengajar, bermusik, bernyanyi untuk kemuliaan Tuhan

Im teaching, musisi gereja, singer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Kesalahan

2 Maret 2021   11:04 Diperbarui: 2 Maret 2021   11:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah selesai mencatat dipapan tulis, sang guru pun membalik ke arah siswa-siswinya serta menatap mereka yang tertawa menyadari ada sesuatu yang salah.

Sang Guru itu pun kemudian bertanya, "Mengapa kalian terawa?"

Serentak para murid itu menjawab, "Bu,, Yang nomor sembilan itu salaaaahhh lohh, Buuu!". Lalu mereka tertawa bersama-sama dan mengulangi terus perkataan mereka tentang kesalahan yang terjadi yang ditulis oleh gurunya.

Sejenak sang ibu Guru menatap siswa-siswinya, sambil tersenyum ia menjelaskan, "Terimakasih sudah mengoreksi kesalahan Ibu... Iya benar, Ibu memang sengaja menulis yang salah itu agar kalian bisa belajar sesuatu yang penting dari ini. Ibu ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kalian 'kan sudah melihat bahwa ibu juga menuliskan hal yang benar sebanyak sembilan kali, tetapi tak ada satu pun dari kalian yang memberi selamat ataupun memberi apresiasi bahwa kesembilan nomor tersebut benar. Kalian hanya lebih cenderung menertawakan satu kesalahan yang sengaja ibu buat pada nomor Sembilan itu.

Sama seperti hidup didunia ini. Kita hidup di dunia ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ratusan bahkan puluh ribuan sekalipun. Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apa pun yang kita lakukan.

Ketahuilah anak-anak ibu, orang akan selalu lebih dikenal dengan satu kesalahan yang dia lakukan, daripada dibandingkan dengan berbagai banyaknya kebaikan yang dia perbuat dalam hidupnya. Semoga dari satu kesalahan yang sengaja ibu buat ini kita bersama bisa saling memperbaiki diri masing-masing kea rah yang lebih baik lagi, serta mulai mengapresiasi segala kebaikan yang kita lakukan, terlebih memuji kebaikan yang diberikan orang lain kepada kita."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun