Mohon tunggu...
Ruth FelicyaWijayanti
Ruth FelicyaWijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar SMA Citra Berkat Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Musik : Cara Mudah dan Menyenangkan untuk Mengurangi Kecemasan dan Stress

16 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 16 Januari 2025   17:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : freepik.com

Di zaman modern ini, kecemasan dan stress sudah umum dialami oleh banyak orang. Tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, masalah pribadi, dan juga masalah keuangan seringkali menjadi pemicu utama meningkatnya kecemasan dan stress. Melakukan konseling dan mengonsumsi obat-obatan antidepresan seringkali menjadi pertolongan pertama di saat mengalami stress serta kecemasan. Meskipun mengonsumsi obat-obatan dinilai ampuh untuk mengatasi kecemasan serta stress, namun efek samping yang akan muncul setelahnya justru lebih berbahaya, seperti kenaikan berat badan, kelainan pola tidur, kelainan gerak badan, gangguan penglihatan atau bahkan kerusakan ginjal serta fungsi otak. Dengan melihat banyaknya efek samping dari obat-obatan tersebut, tentunya kita harusnya mencari solusi alternatif untuk mengatasi kecemasan serta stress. Salah satu solusi alternatif yang sudah ditemukan adalah terapi musik, terapi musik tentunya lebih mudah, murah, menyenangkan dan minim resiko jika dibandingkan dengan mengonsumsi obat-obatan antidepresan. 

Musik dapat mempengaruhi otak dengan cara menangkap sinyal dari musik dan memprosesnya sehingga bisa sampai ke sistem limbik yang berfungsi untuk mengatur emosi seseorang. Musik yang santai dan menenangkan teruji dapat meredakan stress dengan cara menurunkan kadar kortisol atau yang dikenal juga dengan hormon stress, serta melepaskan hormon bahagia seperti endorfin dan serotonin. 

Meskipun terapi musik masih jarang terdengar di telinga masyarakat, tetapi sudah banyak penelitian yang dilakukan terkait pengaruhnya terhadap tingkat kecemasan dan stress seseorang. Sebuah studi dari Universitas Stanford (dalam Reno University of Canada) menunjukkan bahwa “mendengarkan musik tampaknya dapat mengubah fungsi otak pada tingkat yang sama seperti obat-obatan.” Penelitian ini membuktikan bahwa terapi musik tidak kalah efektif jika dibandingkan dengan obat-obatan antidepresan. 

Menurut Maratos et al, 2008 (dalam Michael Trimble dan Dale Hesdorffer, 2017), Temuan dari uji coba acak individual menunjukkan bahwa terapi musik diterima oleh orang-orang dengan depresi dan dikaitkan dengan perbaikan dalam gangguan suasana hati. Lebih jauh, potensi penerapan terapi musik pada pasien dengan gangguan neuropsikiatri, termasuk gangguan spektrum autisme, meskipun intuitif, Melalui pendekatan psikoterapi, musik dapat dimanfaatkan untuk secara langsung membangkitkan emosi, membantu pasien mengelola kondisi mereka, atau meningkatkan komunikasi emosional. Beberapa penyakit lain juga terbukti bisa dipulihkan melalui terapi musik ini. Thaut, 2005 (dalam Michael Trimble dan Dale Hesdorffer, 2017) mengatakan bahwa “Berdasarkan penelitian, pengaruh terapi musik terhadap fungsi motorik dapat secara aktif memfasilitasi pemulihan gerakan pada pasien dengan stroke, penyakit Parkinson, cerebral palsy, dan cedera otak traumatis”. 

Anda juga dapat mencoba terapi musik di rumah. Cobalah untuk mendengarkan musik instrumental yang menenangkan dan santai. Jika Anda merasa kurang cocok dengan musik bertempo lambat, pilihlah genre lain yang lebih sesuai dengan selera Anda. Hal yang terpenting adalah menemukan musik yang membuat Anda tenang dan rileks.  Anda bisa bereksperimen dengan berbagai jenis dan genre musik untuk menemukan mana yang paling efektif untuk terapi Anda. Selamat mencoba!

Sumber : 

University of Nevada, Reno. (n.d.). Releasing stress through the power of music. University of Nevada, Reno. Diakses pada 9 Januari 2025, dari 

https://www-unr-edu.translate.goog/counseling/virtual-relaxation-room/releasing-stress-through-the-power-of-music?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq#:~:text=Upbeat%20music%20can%20make%20you,these%20personal%20experiences%20with%20music.

Trimble, M. dan Hesdorffer, D. (2017). Music and the brain: the neuroscience of music and musical appreciation. Diakses pada 12 Januari 2025 dari:    

https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5618809/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun