PEKALONGAN, Rutan Lodji - Klinik Pratama Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Pekalongan menindaklanjuti hasil skrining Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) bagi Pegawai dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (21/11/24)
2 orang perawat Klinik Pratama Rutan Pekalongan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kusuma Bangsa Kelurahan Panjang bersama dr. Aditya P. Wardono dan 2 petugas Puskesmas lainnya.
Kepala Rutan melalui Perawat Klinik, Yuli Triono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil skrining PPOK pada 40 orang yang terdiri dari pegawai dan WBP pada Agustus lalu, diutamakan bagi pegawai usia 40 keatas dan/atau perokok.
"Jadi dari 40 orang yang lalu hasil pemeriksaanya beda-beda, ada kategori Merah, Orange dan Hijau. Merah yang kondisi parunya paling parah hingga Hijau yang tergolong aman" pungkas Yuli.
Kemudian petugas memanggil orang-orang tersebut untuk diperiksa kembali, bagi yang masuk ke kategori Merah dikumpulkan di Aula Rutan untuk mendapat penanganan lebih lanjut, salah satunya diberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga paru-paru.
"Namun dari 40 orang tersebut masih tersisa 26 orang karena ada beberapa WBP yang sudah bebas maupun dipindahkan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) lain" imbuh Yuli.
Perawat Klinik Rutan tersebut berharap ke depan bagi pegawai maupun WBP untuk mengurangi konsumsi rokok atau bahkan berhenti demi menjaga kesehatan paru dan jantung.
Foto: Arga
Kontributor: Arga
Editor: Tim Humas Rutan Pekalongan