KRAKSAAN -- Warga binaan yang beragama Katolik di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas spiritual mereka melalui pembinaan kerohanian yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik Santo Paulus Kraksaan. Inisiatif ini menjadi bagian penting dalam rehabilitasi dan pembinaan holistik bagi warga binaan, yang tidak hanya mencakup aspek hukum tetapi juga moral dan spiritual. Sabtu (15/06)
  Â    Kegiatan kerohanian ini dipimpin oleh Bapak Yohanes selaku Asisten Imam dari Gereja Katolik Santo Paulus Kraksaan dan Ibu Theresia Yuli. Kegiatan ibadah ini dilaksanakan rutin sebulan sekali. Dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan pemberian komuni untuk warga binaan yang beragama Katolik. Hal ini sesuai dengan arahan Heni Yuwono selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, "Partisipasi dalam kegiatan rohani tidak hanya memperkuat ikatan individu dengan keyakinan agama mereka tetapi juga membantu mereka dalam pencapaian tujuan rehabilitasi" tuturnya. Tentang pentingnya hak beragama sebagai hak asasi manusia yang fundamental.
   Hal ini senada juga dengan ungkapan M. Yasin Zaini selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan, "Kami menyadari bahwa merubah kepribadian dan perilaku warga binaan tidaklah mudah, namun kami percaya melalui program pembinaan kerohanian yang rutin digelar akan dapat mewujudkan revolusi mental bagi mereka. Proses ini membantu mereka untuk membangun fondasi moral yang kuat, menemukan kedamaian dalam diri mereka, dan memperbaiki hubungan dengan diri mereka sendiri, orang lain, dan Tuhan."
(Humas Rutan Kraksaan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H