Mohon tunggu...
HUMAS RUTAN KRAKSAAN
HUMAS RUTAN KRAKSAAN Mohon Tunggu... Lainnya - Humas Rutan Kelas II B Kraksaan

ASN Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mendekat Kepada Allah SWT dari Balik Jeruji

7 November 2023   14:24 Diperbarui: 7 November 2023   14:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KRAKSAAN -- Pagi ini (Selasa, 7 November 2023) Aktifitas di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kraksaan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur kala itu ramai. Para Warga Binaan Pemasyarakatan sedang diizinkan beraktifitas di luar kamar. Ada yang bertemu dengan keluarganya saat jam kunjungan keluarg,ada yang bercengkrama dengan sesama WBP , ada pula yang mengantri di wartel rutan untuk menghubungi keluarga yang tersayang.

Disalah satu sudut Rutan Kraksaan, terlihat bangunan berwarna abu-abu dengan atap genteng berwarna hijau berdiri tegak dengan kapasitas kurang lebih 400 orang. Gedung yang berada disamping Blok Minimum Security tersebut menjadi pusat kegiatan Agama Islam yang diberi nama Masjid At- Taubat.

Didalam Masjid , ratusan WBP duduk sembari mendengarkan Ustadz yang mengajar dan memberikan tausiyah tentang keagamaan.  Kegiatan pembinaan keagamaan di Rutan Kraksaan rutin dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada para WBP.

Pengajian yang rutin digelar disini, diisi ustadz dari luar, diantaranya Ust. Fathorasyid bagian mengajar membaca Al Qur'an bersama, Ust. Asmuri mengajar hafalan tajwid khusus pesantren, Ust. Mahrus Ali memberikan tausiah keagamaan dan meningkatkan ilmu agama,  Ust. Zaki dari PP. Nuzulul Qur'an mengajar hafalan Al Qur'an khusus kamar pesantren, Ust. Taufiq mengajar sholawatan dan terakhir dari Kemenag memberikan tausiyah.

Suya adalah salah satu WBP yang menghabiskan waktu bebasnya diluar sel dengan menghafal Al Qur'an dan belajar agama. Laki-laki yang berumur 38 tahun ini merasa berada di Rutan Kraksaan membuat dirinya lebih mengenal diri sendiri, melakukan intropeksi, dan kembali mendekat kepada Sang Pencipta.

Suya divonis 10 tahun penjara atas kasus perlindungan anak pada 2019 silam. Salama menjalani hukuman dibalik jeruji besi, ia merenungi perbuatan yang telah dia buat dan merasa sanyat menyesal.

"Saya sangat menyesali perbuatan saya pak, sangat menyesal. Saya benar ingin bertobat dan mendalami ilmu agama disini", ujar Suya.

Tahun 2023 menjadi tahun keempatnya menjalani Bulan Ramadhan dan Idul Fitri dari dalam penjara. Tapi baginya setelah masuk kedalam rutan dan mendalami ilmu agama di kamar pesantren, dirinya merasa lebih tenang. Jika dibandingkan sebelumnya hanya Sholat 5 waktu saja masih kadan-kadang sering kurang, tapi disini bisa mengikuti sholat berjamaah dan bahkan merasa menyesal jika tidak sholat berjamaah.

"Jujur, dulu saya ketika di luar saya sholat 5 waktu masih bolong-bolong, dan bahkan hamper tidak pernah mengaji.  Tapi Alhamdulillah setelah mengikuti pengajian dan berada di kamar pesantren saya merasa lebih tenang dan bisa sholat 5 waktu berjamaah, bahkan jika saya telat untuk mengikuti sholat jamaah saya merasa sangat menyesal", terang Suya.

Dalam kesehariannya kini, ia mengaku rutin mengikuti pengajian dan belajar hafalan Al Qur'an. Yang dulunya tidak pernah mengaji kini hafal Juz 30 dan beberapa Juz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun