SEMARANG -- Rutan Kelas IIB Magetan, di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Jawa Timur, turut berpartisipasi dalam Pelatihan Teknis Kehumasan dan Desain Grafis Fotografi yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah. Pelatihan ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai dari 11 hingga 20 November 2024, di Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Sebanyak 41 pegawai dari Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah mengikuti pelatihan ini. Salah satunya adalah Muhammad Syafi'uddin, peserta dari Rutan Kelas IIB Magetan.
Selama pelatihan, para peserta mengikuti berbagai materi terkait kehumasan dan fotografi, yang meliputi Manajemen Media Publikasi Pemerintah, Prinsip Dasar Desain Grafis Publikasi, Teknik Fotografi, Praktik Fotografi dan Desain Grafis Jurnalistik, serta Manajemen Perubahan. Selain itu, peserta juga diuji melalui pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman mereka terhadap materi, serta mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk rencana aksi yang dapat diterapkan di masing-masing satuan kerja.
Kehumasan menjadi salah satu elemen kunci dalam keberhasilan kinerja organisasi, karena berperan penting dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, apresiasi tinggi diberikan kepada mereka yang menjalankan peran kehumasan dengan baik, mengingat bahwa tim humas menjadi garda terdepan dalam membangun citra dan komunikasi publik.
"Humas harus terus beradaptasi dengan tuntutan global. Wibawa organisasi sangat bergantung pada kualitas pemangku humas. Kami berharap pelatihan ini akan melahirkan pemangku humas yang profesional dan siap menghadapi tantangan," ungkap Rinto Gunawan Sitorus, Kepala Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah, dalam sambutannya pada acara penutupan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badiklat juga menyampaikan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan kehumasan yang pertama kali diadakan pada tahun 2024. Beberapa aspek yang dievaluasi mencakup kualitas tenaga pengajar, materi pembelajaran, serta dukungan fasilitas. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa seluruh indikator pelatihan memperoleh nilai yang sangat memuaskan, dan peserta merasakan betapa pentingnya kegiatan ini dalam menunjang kinerja mereka.