Mohon tunggu...
Rutan Salatiga
Rutan Salatiga Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melayani Setulus Hati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kerja PASTI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rutan Salatiga Ngopi Bareng Mas Wali Bahas HIV Aids

16 Desember 2022   09:18 Diperbarui: 16 Desember 2022   09:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pj Walikota Salatiga Sinoeng N Rachmadi / Dok Humas

Salatiga - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga mengikuti workshop bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) yang dilaksanakan di Mini Teater Bung Karno Kantor DPRD Kota Salatiga. Kamis (15/12).

Kegiatan dengan tema "Ngopi Ireng Bareng Mas Wali" yang mengandung arti Ngolah Pikir Ngatasi HIV Bareng yang dihadiri oleh Penjabat Walikota Salatiga Sinoeng N Rachmadi, Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan, Polres Salatiga dan Dinas - dinas / OPD terkait diwilayah Kota Salatiga.

Kepala Rutan Salatiga, Andri Lesmano sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh KPA Kota Salatiga. "Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam penanggulangan HIV Aids di Kota Salatiga," sambungnya.

Sementara itu Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Ruwiyanto yang hadir langsung dalam acara menambahkan bahwa upaya Rutan Salatiga dalam penanggulangan HIV Aids saat ini sangat aktif dengan menggandeng berbagai pihak dari KPA sendiri, Dinas Kesehatan hingga LSM.

"Langkah nyata ini sebagai langkah solutif untuk menanggulangi dan antisipasi khususnya kepada warga binaan di Rutan," jelasnya.

Sebelumnya Pj Walikota Salatiga Sinoeng N Rachmadi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi solusi dan diskusi bareng guna menanggulangi HIV Aids serta langkah peduli nyata kepada masyarakat. 

Walikota menekankan pada KPA agar terus membangun sinergitas dengan menggandeng seluruh pihak. "Hal ini sebagai bentuk empati, komunikasi serta laksanakan edutaiment (education - entertainment) guna mensosialisasikan kepada masyarakat dengan kemasan yang berbeda. Jauhi penyakitnya, jangan diskriminasi orangnya," tandasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun