Ambon,INFO_PAS -- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Bersama warga binaan dan pegawai muslim, yang bertempat di ruang serbaguna Graha Pattimura Rutan Ambon. Senin (12/2).
Kegiatan dibuka dengan lantunan sholawatan dari warga binaan dan petugas serta pembacaan Al Quran dan saritilawa.
Ketua panitia kegiatan, Hamzah selaku Kepala Subseksi Bimbingan Kegiatan dalam sambutannya mengatakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang dilaksakanan kelompok majelis ta'lim rutan ambon, sebagai bentuk rasa syukur dan kecintaan kepada baginda Rasulullah SAW.
"Terima kasih kepada seluruh panitia, warga binaan, dan ustad yang telah menyepatkan hadir dalam acara isra mi'raj ini. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT serta diberikan Kesehatan dan keberkahan dalam menjalankan semua aktifitasnya," ucap Hamzah.
Sementara itu Kepala Rutan Ambon, Adam Ridwansah mengatakan momentum isra mi'raj harus kita pandang sebagai momentum untuk melakukan perubahan dalam diri kita, sebagaimana momen isra dan mi'raj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat lima waktu.
"Perintah melaksanakan Sholat lima waktu dari Allah SWT melalui perantara Nabi Muhammad SAW dengan perjalanan isra dan mi'raj, harus menjadi landasan kita untuk selalu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ucap Adam.
Lebih lanjut Adam berpesan kepada seluruh warga binaan dan petugas agar senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya, dan ingat akan selalu melaksanakan Sholat dalam keadaan apapun, sebab sholat merupakan salah satu tiang agama yang harus selalau kita jaga.
Ustad Hamid Nashiruddin dalam tausiyahnya mengatakan hikmah dibalik momen isra mi'raj ialah Allah SWT menguji seberapa tebal keimanan umatnya dalam mengikuti apa yang disampaikan oleh Rasulullah melalui perjalanan isra dan miraj, yang mana yang harus kita ketahui terdapat tiga indicator di dalamnya, yakni pertama sholat mencegah perbuatan keji dan munkar, kedua iman dan takwa, dan ketiga yakni sholat sumber Solusi.
"Saat Nabi melakukan perjalanan spiritual dari masjidil haram ke masjidil aqsa dengan jarak kurang lebih empat ratus lima puluh kilometer untuk menerima perintah sholat lima waktu dari Allah SWT, kondisi umat islam saat itu belum banyak seperti sekarang, maka hanya umat yang bertakwa dan beriman dapat menerima perintah sholat lima waktu tersebut," ucap Hamid.
