Masa usia dini adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang anak. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik-motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial.
Periode ini merupakan masa yang sangat berpengaruh bagi kehidupan, dimana pada masa ini proses perkembangan anak berjalan dengan pesat, terutama adalah perkembangan aspek fisik-motorik, dan emosi. Dalam aspek perkembangan motorik pada anak, perkembangan motorik pada anak  meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri, seperti kemampuan untuk duduk, menendang, berlari dll, sedangkan motorik halus adalah gerakan pada anak yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang dibantu dengan belajar dan berlatih, misalnya memindahkan benda dari tangan, mencoret, menyusun, menggunting, dan menulis. Sedangkan pada aspek emosi anak adalah anak mampu untuk mengelola dan mengekspresikan emosi dasar baik positif maupun negatif (Santrock, 2012).
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan motorik halus anak. Salah satunya adalah dengan menggunakan permainan sentra bahan alam.Â
Permainan sentra atau yang biasa disebut dengan Beyond Center Circle Time (BCCT) adalah satu acuan pembinaan pada anak usia dini yang memiliki titik fokus pada sentra-sentra dan alam (Lestarini et al., 2013). Pembelajaran sentra ini adalah titik fokus pembelajar atau sumber belajar yang merupakan salah satu acuan yang terencana guna agar dapat menstimulasi setiap perspektif perkembangan pada anak usia dini. Perkembangan yang dimaksud mencakup perkembangan dan rangsangan beragam potensi yang sudah dimiliki anak secara natural sejak lahir.
Dengan adanya permainan sentra ini, kreativitas anak akan meningkat dan memberikan kesempatan untuk bermain, bereksplorasi dan menemukan bahwa kegiatannya akan membantunya dalam memecahkan masalah serta memahami konsep-konsep baru, termasuk kemampuan koginitif dalam memahami konsep ukuran besar kecil.
Pada hari Jumat, 15/09/23 kelompok 222 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 7 dengan anggota Rusywanda Ilma Regita, Eka Yuliani Maretha, Chyndi Valenka, Mohammad Ilham Pamungkas, Muhammad Chairun Nazar yang didampingi oleh Susanti Prasetyaningrum, M.Psi melakukan sebuah kegiatan permainan sentra bahan alam pada salah satu sekolah PG TK di Perumahan Bulan Terang Utama, Kedungkandang. Sekolah tersebut yakni PG TK Anak Hebat Peumahan Bulan Terang Utama blok KR 14. Dalam kegiatan yang dilakukan, kelompok 222 menggunakan bahan-bahan alam untuk membuat sebuah plastisin yang bertujuan agar melatih kreativitas anak, melatih motorik halus anak, dan memperkenalkan anak dengan tekstur. Harapannya setelah dilakukannya kegiatan ini motorik halus anak dapat berkembang dengan baik sesuai dengan usianya. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H