Taubatan Nashuha
Karya : Rudi Rusyana (Rosianadinata)
Kekuatan syair lagu sang legendaris Ebiet G Ade
t'lah menyihir semua jiwa ragaku, memaksaku tuk kembali ke masa kecilku
Menarikku ...menjambakku berlari kebelakang
merindukan sesuatu yang t'lah hilang tertelan pengapnya kemunafikan
sementara belaian syair-syair dari lagu recehan mendayu bagai perahu
terombang-ambing menina bobokanku dalam
hedonisme,
matrealisme,
sekularisme,liberalisme
bahkan sampai atheisme
dalam lelapnya tubuh yang lelah kala mentari mengejar-ngejarku
selepas bergumul dengan panasnya kepalsuan dunia fana
dan kering kerontangnya kejujuran
serta tajamnya kesadisan keserakahan serta keangkara murkaan sang penguasa nafsu
Namun, lagi...lagi syair lagu sang legendaris lagu balada itu
Memekik di telinga menampar ingatanku
akan keceriaan yang seolah turut membangunkan tidur lamaku.
Yang selama ini kehidupan kosmopolitan t'lah mengubur semua itu
jiwaku menangis tak terperikan,
betapa rapuh hatiku,
betapa keras ego keiblisanku yang menonjol lebih tinggi dari jiwa malaikatku.
Namun lagi ...lagi ... dan lagi ... Mas Ebiet G Ade
membisik pada otakku bahwa kita mesti telanjang dan benar-benar bersih ... suci dari dosa
Semua itu hanyalah jalan dari Sang Kholiq
Untuk membuka hatiku
dan ku sujud di hadapan Sang Maha Pengampun serta Maha Penolong.
Ragaku remuk oleh himpitan dosa yang maha dahsyat
Jiwaku lemas melayang bagai kapas terhempas tanpa masa
Jiwaku tertiup bak kertas yang melayang dari lantai 70
dan jatuh tak berbunyi lagi karena sudah tak berotot dan berurat lagi
Ya ...Robb ...Ya Ghofuuuurrrr .....
Aku bersimpuh dalam sujudku pada-Mu
Aku bersimbah dosa dan Aku Bertaubat dihadapan-MU
Dengan satu kali taubat .... Taubatan Nasuha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H