bahkan sampai atheisme
dalam lelapnya tubuh yang lelah kala mentari mengejar-ngejarku
selepas bergumul dengan panasnya kepalsuan dunia fana
dan kering kerontangnya kejujuran
serta tajamnya kesadisan keserakahan serta keangkara murkaan sang penguasa nafsu
Namun, lagi...lagi syair lagu sang legendaris lagu balada itu
Memekik di telinga menampar ingatanku
akan keceriaan yang seolah turut membangunkan tidur lamaku.
Yang selama ini kehidupan kosmopolitan t'lah mengubur semua itu
jiwaku menangis tak terperikan,
betapa rapuh hatiku,