Mohon tunggu...
Rusumu siami
Rusumu siami Mohon Tunggu... Guru - Guru - content writer

Hai saya ru, seorang guru dan content witer. Enjoy!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

7 Mitos dan fakta seputar kesehatan mental yang wajib kamu ketahui

20 Januari 2025   18:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   18:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental adalah topik penting yang sering kali dikelilingi oleh banyak mitos dan kesalahpahaman. Meskipun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental meningkat, masih banyak orang yang terjebak dalam stigma atau informasi yang salah. Artikel ini akan membahas beberapa mitos umum tentang kesehatan mental dan fakta sebenarnya, berdasarkan data dan studi terpercaya.


Mitos 1: Orang dengan Masalah Kesehatan Mental Itu Lemah

Fakta: Mengalami gangguan kesehatan mental bukan tanda kelemahan. Justru, mereka yang berani mencari bantuan menunjukkan kekuatan karena menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari empat orang di dunia akan mengalami masalah kesehatan mental di beberapa titik dalam hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental adalah hal yang umum dan dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang latar belakang atau kekuatan individu.


Mitos 2: Gangguan Mental Itu Langka
Fakta: Gangguan mental sangat umum terjadi. Data dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 450 juta orang di dunia saat ini hidup dengan kondisi kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar.
Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk usia di atas 15 tahun adalah 9,8%. Ini berarti hampir satu dari sepuluh orang dewasa di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.


Mitos 3: Depresi Itu Hanya Perasaan Sedih yang Berlebihan
Fakta: Depresi adalah gangguan kesehatan mental serius yang melibatkan lebih dari sekadar perasaan sedih. Depresi memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak, serta dapat menimbulkan gejala fisik seperti kelelahan, perubahan berat badan, hingga gangguan tidur.
Menurut American Psychiatric Association, depresi klinis adalah kondisi medis yang membutuhkan perawatan seperti terapi atau obat-obatan, dan tidak bisa diatasi hanya dengan "berpikir positif".


Mitos 4: Masalah Kesehatan Mental Tidak Perlu Diobati, Nanti Sembuh Sendiri
Fakta: Banyak gangguan kesehatan mental membutuhkan bantuan profesional untuk penanganan yang tepat. Sama seperti penyakit fisik, semakin cepat diobati, semakin besar kemungkinan pemulihan.
Studi dari National Institute of Mental Health (NIMH) menunjukkan bahwa terapi kognitif dan pengobatan dapat membantu hingga 70-80% pasien dengan gangguan depresi dan kecemasan. Menunda pengobatan justru dapat memperburuk kondisi seseorang.


Mitos 5: Gangguan Kesehatan Mental Adalah Sesuatu yang Malu untuk Dibicarakan
Fakta: Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Membicarakannya adalah langkah awal untuk mengurangi stigma dan membantu orang lain memahami pentingnya perawatan.
Data dari Mental Health Foundation di Inggris menunjukkan bahwa stigma adalah salah satu alasan utama orang enggan mencari bantuan, meskipun mereka membutuhkan. Dengan membuka percakapan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung.


Mitos 6: Kesehatan Mental Tidak Ada Hubungannya dengan Kesehatan Fisik
Fakta: Kesehatan mental dan fisik saling berhubungan erat. Orang dengan gangguan mental, seperti depresi, lebih berisiko mengalami penyakit fisik seperti diabetes atau penyakit jantung.
Penelitian dari Harvard Medical School menemukan bahwa stres kronis dapat menyebabkan peradangan di tubuh, yang berkontribusi pada berbagai penyakit fisik. Sebaliknya, menjaga kesehatan mental dapat meningkatkan kesehatan fisik secara keseluruhan.


Mitos 7: Anak-anak Tidak Bisa Mengalami Masalah Kesehatan Mental
Fakta: Anak-anak juga rentan terhadap masalah kesehatan mental. Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sekitar 1 dari 5 anak di dunia mengalami gangguan mental, emosional, atau perilaku.
Gangguan seperti kecemasan, ADHD, dan depresi dapat muncul pada usia muda, dan penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tandanya agar anak bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.


Menghapus Mitos, Meningkatkan Kesadaran
Mitos-mitos tentang kesehatan mental sering kali membuat orang takut atau malu untuk mencari bantuan. Padahal, memahami fakta sebenarnya adalah langkah pertama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan peduli.
Jadi, mari kita mulai membicarakan kesehatan mental dengan terbuka, mendukung mereka yang membutuhkan, dan membantu mengurangi stigma yang ada. Karena pada akhirnya, kesehatan mental adalah milik semua orang, dan merawatnya adalah bagian penting dari kehidupan yang seimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun