Bersamamu aku merajut bayang hari lalu,
bersamamu pula aku terenyuh hanya dengan satu sirat pandang,
kau datang dengan bius yang membiaskan mimpi buruk,
kau datang menerbangkan cintaku, mengaburkan goresan dendam,
aku bahagia...
Hatiku penuh pertanyaan ketika jiwaku tiba-tiba tertarik separuh,
paruhan itu menembus jarak dan ruang yang enggan kuterima,
bola mataku perih melihat punggung itu menjauh dari tatapanku,
kalimat tanya menyeruak liar, aku bahagia...?
Kemudian...,
aku melihat bayangmu di antara orang-orang yang berlalu lalang,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!