Mohon tunggu...
Rustini
Rustini Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 19 Kota Bandung

Saya adalah Guru di SMP Negeri 19 Kota Bandung yang saat ini sedang mengikuti Pendiidikan Guru Penggerak di lingkungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, BBGP Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

13 Agustus 2024   01:20 Diperbarui: 13 Agustus 2024   01:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri diolah dengan canva

                       Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Nilai-nilai Kebajikan Sebagai pemimpin

                                                                                                                        Oleh : Rustini, SS

                                                                                        CGP Angkatan X Kota Bandung BBGP Jawa Barat

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS :

  • CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  • CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

KUTIPAN 1 :

                "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
                                                          (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
                                                                                                                          Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Kutipan di atas menjelaskan bahwa mengajarkan dan menumbuhkan kemampuan akademik adalah penting, namun membentuk karakter dan moral anak jauh lebih penting Pemberdayaan potensi peserta didik diarahkan untuk membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

Kaitan antara kutipan tersebut dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah sebagai pemimpin pembelajaran kita harus mengedepankan etika sebagai dasar dalam pengambilan keputusan karena bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal. Selain itu, keputusan yang kita ambil haruslah berpihak pada murid dan harus bertanggung jawab.

  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Terdapat tiga prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis Hasil Akhir, berpikir berbasis Peraturan dan berpikir berbasis Rasa Peduli. Penggunaan prinsip-prinsip tersebut dalam pengambilan keputusan disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Namun demikian, apapun prinsip yang digunakan haruslah bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal yang berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga nantinya keputusan yang diambil akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan kita.

  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran kita harus peka terhadap fenomena yang terjadi di sekolah kita dan harus mampu memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan utamanya dalam proses pembelajaran murid. Keputusan yang diambil haruslah sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yaitu berpihak pada murid, bersumber pada nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah memeberikan contoh dan teladan kepada murid bagaimana mengambil keputusan yang bijak, arif dan bertanggung jawab.

  • Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. 

                                                                                                 Education is the art of making man ethical.
                                                  Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
                                                                                                         ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Maksud dari kutipan di atas jika dihubungkan dengan pembelajaran yang telah saya alami pada modul ini adalah modul ini mengajarkan kita bagaimana kita menjadikan murid-murid kita menjadi berperilaku etis melalui pengambilan keputusan yang bersumber pada Nilai Kebajikan Universal, berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

RANGKUMAN KESIMPULAN MATERI 

(KONEKSI ANTAR MATERI) MODUL 3.1

  • Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?

Pendidikan itu tidak hanya sekedar mengajar, tetapi bagaimana menuntun anak untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Dalam proses pendidikan, mengajar dengan penyampaian materi tentu penting, tetapi lebih penting untuk mendidik anak berkaitan dengan karakter sehingga mereka dapat hidup di msayarakat, dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Untuk merealisasikan pemahaman Filosofi KHD ini, kehadiran profil guru sebagai pengajar sangatlah penting dan tidak bisa digantikan oleh sumber belajar apapun

Sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani memiliki makna mendalam yang dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid. Sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan seharusnya:

-  memberikan teladan dan contoh akan keputusan yang bijak, menjadi teladan yang patut ditiru (Ing Ngarso Sung Tulodo).

-  mampu memberdayakan dan membangun kerukunan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa)

-  mampu mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualits agara selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani)

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Guru sebagai pendidik harus memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan, yaitu :

-  Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), 

-  Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), 

-  Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki hubungan erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Pada proses coaching kita membantu coachee dalam menentukan atau mengambil keputusan sedangkan pada modul ini kita merefleksikan apakah keputusan yang kita ambil dapat dipertanggungjawabkan , menjadi win-win solution ataukah justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. 

Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini kita diberikan panduan tentang 4 paradigma :

-  paradigma individu lawan masyarakat , 

-  paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan, 

-  paradigma kebenaran lawan kesetiaan, 

-  dan paradigma jangka pendek lawan jangka panjang

3 prinsip dan 9 langkah pengujiaan keputusan yang kita ambil, seperti : 

1.  Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi tertentu 

2.  Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi tersebut 

3.  Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut 

4.  Pengujian benar atau salah 

5.  Pengujian paradigma benar dan benar 

6.  Melakukan prinsip resolusi 

7.  Investigasi Opsi Trilema 

8.  Buat keputusan 

9.  Lihat lagi keputusan itu, lalu refleksikan 

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangatlah penting terutama dalam mengelola kasus dilema etika. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri senidiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kasadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggungJawab. Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis. 

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih rasional, intuisi sekaligus empati seorang guru dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. 

Pada realitanya, seorang guru menghadai sebuah kasus yang berkaitan dengan dilema etika atau bujukan moral tentu harus memiliki nilai-nilai kebajikan dan pengambilan keputusan didasarkan pada prinsip pengambilan keputusan. Dengan berprinsip pada 2 langkah tersebut, keputusan yang dihasilkan akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang positif.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya akan berdampak positif pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan konteks permasalahan. Disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat keputusan yang diambil sudah tepat. maka akan tercipta lingkungan yang positif. kondusif. aman dan nyaman. Hal ini juga berdampak pada kemufakatan yang terjadi tanpa merugikan salah satu pihak atau bahkan kedua pihak.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilema etika adalah perasaan khawatir bahwa keputusan yang saya ambil tidak bisa memuaskan semua pihak, sehingga menimbulkan kekecewaan pada pihak yang memiliki permasalahan tersebut. Namun dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalisir ketidakpuasan tersebut.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah suasana pembelajaran yang berpihak kepada murid, sehingga menciptakan lingkungan sekolah sehat, nyaman, dan aman. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Untuk memutuskan pemenuhan belajar murid, bisa menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan akan terekam menjadi suatu catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak. Gambaran ini menjadikan dasar bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :

* Nilai kebajikan universal

* Bertanggung jawab

* Berpihak pada murid

* Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani)

KESIMPULAN DAN ANALISIS

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? 

Saya cukup tertarik dan terus berusaha menyelami  materi pada modul ini, sehingga pada proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.  Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak. Hal ini merupakan hal baru yang saya dapatkan dan sangat bermanfaat untuk diterapkan.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? 

Sebelum mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan saya biasanya memanfaatkan prosedur umum yang berlaku di sekolah, yaitu berkomunikasi dengan pihak terkait. Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba menerapkan analisa berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Perbedaannya diantaranya pola ini menjadi pakem baru yang sangat rinci, hati -- hati dan tidak terburu -- buru dalam membuat sebuah keputusan. Selain itu, pihak yang terlibat menjadi merasa dihargai dan bisa memberi kontribusi sesuai tupoksinya masing -- masing. 

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? 

Perubahan terbesar yang saya alami yaitu :

1. Berhati -- hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.

2. Mempunyai pola yang teratur dalam menganalisa sebuah masalah

3. Meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang terjadi pada orang lain

4. Harus pintar merasa jangan merasa pintar

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?  

Sangat penting karena sebagai seorang individu membuat saya berkembang menuju arah yang lebih baik dan sebagai seorang pemimpin saya harus mampu mengambil sebuah keputusan terbaik dan bertanggung jawab 

Terimakasih 

Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun