Kita di Suatu Hari Nanti

Nanti,

Tingkah laku kita terbang

ke lidah para pendongeng

dan telinga anak cucu,

tujuh puluh tahun kemudian.

Identitas kita sebatas nama

atau cerita atau kata

hidup di mulut dan kepala mereka

yang baik hati menampung

sosok gaib di sela-sela tubuh.

Mereka bangkitkan

tubuh kita yang mati

dipeluk tanah.