Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Currently work as a journalist and writer

Banyak bicara tentang isu perempuan. Suka menonton film, jalan-jalan, dan menuangkan semuanya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Keluar dari Zona Nyaman ala "Trinity, The Nekad Traveller"

16 September 2020   08:00 Diperbarui: 16 September 2020   08:00 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kalian suka travelling, sudah menjadi sesuatu yang wajib untuk membaca novel atau menonton film berjudul "Trinity, The Nekad Traveller" (2017). Film yang diperankan oleh Maudy Ayunda ini menceritakan tentang kisah nekat seorang perempuan bernama Trinity untuk berkeliling dunia. Maka dari itu, film ini tergolong ke dalam the road genre.

Film "Trinity, The Nekad Traveller" menceritakan tentang perjalanan Trinity untuk memenuhi apa yang sudah ditulisnya dalam sebuah bucket list. Bahkan, bucket list itu menjadi target yang akan dilakukan Trinity sebelum memutuskan untuk menikah. Sekalipun ia bekerja di sebuah perusahaan, tapi itu tidak menyurutkan tekadnya untuk tetap merealisasikan keinginannya.


Ada beberapa perjalanan yang Trinity lakukan sendiri, atau lebih dikenal dengan istilah solo travelling. Tapi, pada saat perjalanan ke Filipina, Trinity ditemani oleh Yasmin, Nina, dan Ezra (sepupu Trinity). Ketika Trinity melakukan solo travelling, ia lebih bisa leluasa dan menikmati perjalanan, bahkan bertemu dengan orang-orang baru.

Cerita akan menjadi berbeda ketika Trinity melakukan perjalanan dengan teman-temannya. Ia yang menargetkan bahwa bucket list-nya harus terisi, harus beradu pendapat dengan Yasmin yang menginginkan agar mereka bisa menghemat budget. Ini yang menjadi problematika ketika akan travelling bersama teman-teman. Apa yang menjadi keinginan kita, belum tentu menjadi keinginan teman kita. Maka dari itu, mulai banyak orang yang lebih memilih solo travelling.

Mengubah Strangers Menjadi Teman Perjalanan

Hal nekat yang dilakukan oleh Trinity saat solo travelling adalah berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Tak jarang, Trinity juga mengajak seseorang yang belum pernah ia kenal sebelumnya untuk ikut melakukan perjalanan bersamanya.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para solo traveller ketika akan melakukan travelling ke luar daerah. Dua diantaranya adalah jangan malu dan jangan takut terhadap orang yang akan datang. Hal itu sudah berhasil dilakukan oleh Trinity. Sambil menikmati apa yang ada di sekitarnya, Trinity juga tidak malu untuk berinteraksi dengan orang-orang. Inilah yang membuatnya merasa tidak sendirian.

Contohnya adalah pada saat Trinity pergi ke Festival Layang-Layang di Lampung. Ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Aldo. Dari pertemuan mereka di Festival Layang-Layang, berlanjut pada perjalanan mereka ke Krakatau. Selain itu, saat Trinity pergi ke Way Kambas, ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Paul. Dan mereka akhirnya dipertemukan kembali dalam perjalanan di Maldives.

Trinity dan Aldo (atas) | Trinity dan Paul (bawah)/tangkapan layar dari film
Trinity dan Aldo (atas) | Trinity dan Paul (bawah)/tangkapan layar dari film

Trinity seolah-olah tidak takut jika ternyata orang asing yang ia temui memiliki niatan yang jahat. Alih-alih berusaha menjadi perempuan yang misterius, Trinity justru memunculkan kesan friendly kepada Aldo dan Paul. Bahkan Trinity sempat ingin bertukar nomor handphone bersama Paul. Namun sayang, Paul menolak ajakan Trinity.

Sejauh Apapun Kita Pergi, Indonesia adalah Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun