Mohon tunggu...
R. Apriliado Rustiawan
R. Apriliado Rustiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pria sederhana dari Ngayogyakarta Hadiningrat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sebuah Kontemplasi

24 September 2013   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu malam di bulan Ramadan, di sebuah toko busana Magelang, terjadi percakapan sederhana namun sarat makna antara sekelompok pemuda & pemudi dari suatu komunitas sosial Senyum Community (SC) dan 8 orang anak Panti Asuhan Darul Ilmi (PA).

SC: Ayo kesini, kamu kan sudah milih baju lebaran, sekarang gantian milih sarung yang kamu suka ya!

PA: Iya, tapi maaf kalo minta selain sarung boleh enggak?


SC: Loh, kalo bukan sarung trus pengen apa?


PA: Pengen mukena aja.


SC: Wah, kamu kan laki-laki, mukena itu untuk perempuan lho.


PA: Iya, mukena itu memang untuk perempuan, tapi itu bukan untuk saya kok.

(Saya cukup dibelikan baju saja udah senang).

SC: Kalo bukan untuk kamu, trus untuk siapa?


PA: Untuk adik perempuan saya. Saya pengen ngasih mukena untuk adik saya pas lebaran nanti.


SC: Jlebbb!!! *speechless*

Sejenak saya (kami) tersentak haru mendengarnya. Terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Sungguh luar biasa seorang kakak yang ingat dan ingin membahagiakan adiknya, meskipun harus 'mengorbankan' kesenangan/haknya.

Semoga cerita sederhana tersebut dapat kita jadikan renungan dan inspirasi untuk lebih 'mau berbagi' dengan sesama. Karena kebahagiaan sesungguhnya itu terlahir ketika kita dapat membahagiakan orang lain.


Salam

@apriliado

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun