Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Ayam

2 September 2016   06:45 Diperbarui: 2 September 2016   07:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembilan menetas di tengah kemarau

Satu – satu terkelupas dari cangkangnya

Bau menyengat membuat induk beranjak

Ada yang gagal menjadi anak

Dua mati terinjak

Wajar saja baru pertama punya anak

Cicitnya menembus dingin malam

Dalam dekapan induknya yang hangat

Harus kuat menghadapi tantangan dari yang tersisa

Hidupnya bergantung dari alam

Keberuntungan adalah langkah berikutnya

Langit hitam bukanlah kematian.

Sungailiat, 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun