Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Roti dan Secangkir Kopi

24 April 2025   21:38 Diperbarui: 24 April 2025   21:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipertemukan malam dingin
mengisi jamuan peradaban di bawah sinar bulan sedang kawin 
tanpa menerima undangan 
kami datang sendirian

Roti peninggalan Belanda 
disaji dengan tawa 
senyum menggoda wanita 
bulan sabit menyipit memainkan mata

Secangkir kopi berukiran Cina 
disandingkan dengan roti tanpa gula 
kami saling memandang 
membiarkan malam semakin ramai berdendang

Baca juga: Menunggu Waktu

Kami akan memulai tanpa bicara 
memulai dengan menyantap roti berisikan cinta 
kau membisikkan kata-kata agar kopi tidak dihabiskan 
Sisakan sedikit untuk dapat mencicipi rasa kesetiaan 

Sungailiat, 24 April 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun