Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Hujan Dengan Duka

12 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 12 Januari 2025   17:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan itu rasa
Hujan itu suara
Hujan itu raga
Hujan itu duka

Rasa yang mengigilkan tulang nyeri bagai terkena duri
Suara yang membangunkan langkah berlari menghindari
Raga yang mengigil menahan kuatnya sentuhan
Duka yang memberi tanda ketika datang kematian

Hujan itu ragu
Hujan itu cemburu
Hujan itu napsu
Hujan itu sembilu

Ragu ketika ingin melewati ditengah deras tak tertahan
Cemburu ketika terlambat tiba dari yang dijanjikan
Napsu ketika tertahan dalam sendiri
Sembilu ketika kecewa menyayat-nyayat hati

Hujan ketika muda
Waktu kecil berlari sambil tertawa
Hujan ketika dewasa
Waktu bersama memainkan mata

Sungailiat, 12 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun