Aku tidak pernah menghitungnya
kami terus berjalan melalui jalan berkerikil tanpa penerangan yang menyala
tidak ada rasa takut menembus gelapÂ
sementara orang-orang yang menempati rumah-rumah yang kami lewati Sudah terlelap
Aku merasakan sepi walaupun di antara beberapa kami ada yang bernyanyi
nyanyian yang tidak pernah selesaiÂ
mereka pun terus bernyanyi tanpa peduli ada yang tidak menyukaiÂ
sepiku adalah keraguan karena ujung jalan belum ditemui
Bulan tidak mempengaruhi tenaga untuk melangkahÂ
berbeda dengan matahari yang membuat gerahÂ
karena itu kami memilih malamÂ
yang tidak pernah kami hitung karena masing-masing kami memiliki dendam
Sepi bukan berarti mengurangu langkah untuk menuju ujung JalanÂ
jalan buntu bukan berarti akhir dari keinginanÂ
bisa saja ini merupakan jebakanÂ
setiap malam selalu diwaspadai karena memiliki perbedaanÂ
Sungailiat, 3 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H