Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setan Ngopi Menodai Buku

24 Desember 2024   19:47 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan jantung telah membuatnya tak berkutik ketika malam itu belum habis kopi diseruput
belum juga habis buku dibaca sampulnya telah dibikin keriput
telah datang tanpa diundang mengusik kegembiraan malam
tiba-tiba dada kiri ditikam

Sakit menusuk hingga mata terpejam
tidak bisa berbuat apa-apa selain diam
buku berubah menjadi hitam
setelah tumpah secangkir cerita yang mencekam

Setelah diam dia terbang ke negeri awan yang diragukan
mungkin saja asap yang dipenuhi setan-setan
wajah yang tak berbentuk
merasa telah dikutuk

Baca juga: Puisi Dibaca Setan

Kutukan kopi
kutukan buku
berisi mantra-mantra hasil semedi
arwah protes karena ini bukan bunuh diri

Sungailiat, 24 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Membakar Senja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun