Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Hujan Bersama Hijau Daun

24 November 2024   12:52 Diperbarui: 24 November 2024   12:57 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatuh dari langit mengenai hijau yang turun di ujung daun
Cangkir sumbing menjadi penampung telah menaun
Menjadi tua yang mengaburkan kaca akan berubah beling
Melihat kau tak kuat lagi hanya berbaring

Tertampung secangkir hujan
Akan diberikan sedikit garam menjadi keasinan
Tidak ada umpatan
Ketika sama-sama merasakan

Kita saling mamandang
Tetapi sebenarnya batin kita menentang
Aku percaya dengan tanda-tanda alam
Bisa saja air hujan menjadi kopi hitam

Secangkir hujan bisa saja merubah seisi hati
Dinding yang kotor bisa menjadi suci
Karena tidak ada yang abadi
Hari ini bisa hitam esok hari bisa menjadi putih yang abadi

Baca juga: Meninggalkan Rumah

Sungailiat 24 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Rindu Ingin Kembali

Baca juga: Potongan Terakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun