Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Potongan Terakhir

15 November 2024   06:25 Diperbarui: 15 November 2024   06:26 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lama tergeletak tanpa ada yang berani menyentuh
membiarkan sisa terakhir utuh 
entah ditinggalkan untuk siapa 
dibiarkan tidak juga ada yang ingin merasa

Potongan terakhir dari jamuan yang panjang
sebentar lagi mereka akan pulang 
bukan untuk dikenang 
tapi biar terlihat menantang

Wadah yang tua saban hari jadi tempat menaruh harapan
 adalah manis pahit kehidupan 
potongan yang tersisa sudah pasti manis dirasakan 
tapi tidak disentuh dalam waktu lama dibiarkan

Sudah terbiasa meninggalkan sisa
Karena adab menjadi biasa 
melanggar takut menjadi buruk rupa 
kan terus menegakkan budaya 

Sungailiat, 15 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Api Membakar Malam

Baca juga: Hijau Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun